Hariannusantara.com – Warga muslim rohingya menunggu penyaluran bantuan berupa paket makanan di Kamp Pengungsi Rohingya di Propinsi Sittwe, Myanmar. Dan nyatanya penungguan mereka tak harus berlama-lama, pasalnya pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberikan bantuan dana sebesar 180 juta dolar AS untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Hal itu diumumkan ketika Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin (24/9/2018).
Haley mengatakan sebagian besar dana bantuan akan digunakan untuk mendukung layanan darurat seperti makanan, air, sanitasi, perawatan kesehatan, dan dukungan psikososial. Departemen Luar Negeri AS telah menerbitkan laporan terbaru tentang kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine pada Agustus 2017. Dalam laporan itu disebut bahwa pembantaian terhadap Rohingya dilakukan secara terkoordinasi dan terencana.
“Masih banyak yang harus dilakukan, jadi kami perlu negara lain untuk melakukan bagian mereka juga. Pendanaan tambahan ini membawa bantuan kemanusiaan AS dalam menanggapi krisis Negara Bagian Rakhine menjadi hampir 389 juta dolar AS sejak pecahnya kekerasan pada Agustus 2017,” katanya, dikutip laman Anadolu Agency.
Baca juga:
– Facebook Dituding Ikut Andil dalam Krisis Rohingya
– Pemerintah Myanmar Tutup 2 Kamp Pengungsian Akibat Konflik Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya
Laporan Departemen Luar Negeri AS itu disusun berdasarkan wawancara lebih dari seribu etnis Rohingya yang mengungsi di Bangladesh. Dalam laporan tersebut, para korban menggambarkan secara cukup mendetail apa yang telah mereka saksikan ketika militer Myanmar menggelar operasi di Rakhine. Mereka mengaku cukup banyak melihat kekejian, seperti pembunuhan bayi dan anak-anak, penembakan orang tak bersenjata, hingga korban yang dikubur hidup-hidup. Saat ini lebih dari setengah juta etnis Rohingya masih mengungsi di Bangladesh.
Similar Posts:
- Facebook Dituding Ikut Andil dalam Krisis Rohingya
- Sekjen PBB Sebut Kasus Rohingya Sebagai Diskriminasi Terburuk
- Ata Ullah Tantang Aung San Suu Kyi Untuk Lindungi Hak-Hak Muslim Rohingya
- Myanmar Tolak Tim Penyidik PBB Untuk Ungkap Kasus Rohingya
- Pemerintah Myanmar Tutup 2 Kamp Pengungsian Akibat Konflik Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya
- Pemerintah Myanmar Tahan Beberapa Anak Rohingnya Terkait Pemberontakan
- Cara Menambahkan Nomor Kontak Luar Negeri di Whatsapp
- PBB Sebut Serangan ke Idlib Bencana Kemanusiaan Terburuk Abad 21
- Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Seperti Apa Langkah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina?
- iPhone XS Diklaim Jadi Ponsel Termahal Apple
- KPK Putuskan Status Taufik Kurniawan
- Sony Merugi Karena Penurunan Penjualan Smartphone Seri Xperia
- Penampilan Febri Haryadi Dan Alberto Goncalves Tarik Perhatian Pelatih Myanmar
- Korea Utara Jadi Negara Dengan Pemerintahan Terburuk di Dunia
- Uni Eropa dan Amerika Kompak Tuding Bashar Al-Assad Jadi Dalang Serangan Kimia di Suriah
- Keputusan Trump Batasi Imigran Menuai Kecaman Dari Banyak Pihak
- Jokowi Akui Pencairan Dana Lombok Ruwet
- Inggris Kirim Rp 60 Miliar Untuk Bantu Korban Gempa Dan Tsunami Sulawesi Tengah
- Oppo Tundukkan Penjualan iPhone di Tiongkok
- Industri Buah Australia Alami Sabotase, Pemerintah Siapkan Rp 1 Miliar Bagi Informan
- 3 Paslon Cagub Cawagub DKI Rata-Rata Habiskan Dana Rp 60 Miliar Untuk Kampanye
- CL 2NE1 Akan Gelar Konser Solo Amerika Jelang Debut Hollywood
- SOAL PBB UNTUK PEMBORAN MINYAK LEPAS PANTAI DI INDONESIA, INVESTOR ANGKAT KAKI
- INFO CPNS 2018: BKN Upgrade Kapasitas Akses, Laman SSCN Bakal Terganggu
- Samsung Galaxy S10+ Dengan Koneksi 5G Akan Tersedia Eksklusif di Negara Ini!
- Grab It Fast! Cubot P20, Ponsel Murah Baru Dengan RAM 4 GB Dan Baterai 4000 mAh
- Gambar Bunga Cempaka
- Bicara Tentang Birokrasi, Anies Baswedan Sampaikan Rapor Merah DKI Saat Ini
- Big Bang Diapstikan Dapatkan Penghargaan Spesial Japan Records Awards 2016
- Gambar pemandangan Indonesia