Hariannusantara.com – Apakah Anda tahu tentang kutu kelamin? Jika selama ini orang lebih sering mendengar tentang kutu ramput kepala, ternyata ada juga kutu yang berkembang biak di rambut kelamin. Kutu kemaluan (Pthirus pubis) adalah serangga parasit kecil yang dapat menempati area berambut di tubuh manusia, pada umumnya sering bermukim di rambut kemaluan. Kutu kelamin berukuran sekitar 1-2 mm dan memiliki warna kekuningan, abu-abu, atau coklat.
Kutu sulit untuk dilihat dengan mata telanjang karena ia akan berhenti bergerak ketika ada cahaya. Telur kutu berada erat melekat di pangkal rambut yang terkena kutu. Telur biasanya akan menetas dalam waktu 6-10 hari. Telur kosong yang berwarna putih keabu-abuan dapat terlihat di dasar rambut pada daerah yang terkena. Terkadang mungkin terlihat seperti ketombe, tapi berbeda karena tidak dapat dibersihkan dengan mudah.
Kutu kelamin ini bisa menular atau berjangkit atau berpindah dari seseorang kepada orang lain. Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang bisa merayap dari rambut kelamin seseorang ke rambut kelamin lainnya selama terjadi hubungan intim. Beberapa gejala yang sering dialami oleh pemilik kutu kelamin adalah adanya rasa gatal yang parah. Hal ini sering kali memburuk di malam hari ketika kutu lebih aktif dan memakan darah manusia.
Baca juga:
– Tips Sehat Agar Perjalanan Mudik Terasa Lebih Menyenangkan
– Manfaat Kelengkeng Bagi Kesehatan Tubuh
Umumnya gatal tersebut tidak disebabkan oleh gigitan, tapi oleh reaksi alergi atau hipersensitivitas kulit terhadap air liur kutu yang terkena kulit sebelum gigitan. Biasanya gatal terbatas pada daerah yang terkena, umumnya selangkangan, tetapi juga dapat menyebar ke perut, paha, dan kaki. Cara bijak untuk menghindari terjangkit kutu kelamin adalah menjaga kebersihan area kelamin. Sesekali perlu dipangkas atau dicukur rambut kemaluan agar tidak berkembang biak kutu kelamin.