Hariannusantara.com – Facebook menjadi salah satu media yang paling banyak dipakai menyebarkan ujaran kebencian. Salah satu dampak negatif dari Facebook dapat dilihat melalui krisis kemanusiaan yang dialami warga Rohingya di Myanmar. Maraknya ujaran kebencian kepada etnis Rohingya melalui Facebook membuat mereka terusir dari kampung halaman di Rakhine, Myanmar.
Dilansir dari BBC, Sabtu (15/9/2018), Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Facebook ikut andil dalam krisis kemanusiaan yang dialami warga Rohingya. Anggota kelompok khusus pengawas hak asasi manusia PBB di Myanmar, Yanghee Lee, khawatir Facebook terus meningkatkan kebencian terhadap warga muslim Rohingya. Facebook memang telah mengaku gagal mencegah persebaran ujaran kebencian. Sampai saat ini, ujaran kebencian terhadap muslim Rohingya semakin meningkat.
PBB khawatir ujaran kebencian tersebut membuat posisi warga Rohingya semakin tersudut. Buktinya, sampai sekarang mereka masih terlunta-lunta di pengungsian di wilayah Bangladesh. Mereka menolak dipulangkan jika tidak mendapat jaminan keamanan dari pemerintah. Diberitakan sebelumnya, pemerintah Myanmar dan Bangladesh telah sepakat melakukan proses repatriasi terhadap warga Rohingya. Myanmar bahkan meminta Bangladesh berhenti memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya.
Baca juga:
– Pemerintah Myanmar Tutup 2 Kamp Pengungsian Akibat Konflik Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya
– Ata Ullah Tantang Aung San Suu Kyi Untuk Lindungi Hak-Hak Muslim Rohingya
Mereka khawatir bantuan tersebut semakin membuat warga Rohingya enggan kembali ke Myanmar. Padahal, pemerintah Myanmar mengaku telah membangun tempat tinggal sementara untuk warga Rohingya. Mereka mengaku telah siap menerima kembali warga Rohingya. Namun sampai saat ini proses pemulangan warga Rohingya ke Myanmar tak kunjung terlaksana. Warga Rohingya menolak dipulangkan jika tidak mendapat jaminan keamanan dan status sebagai warga negara Myanmar.