Hariannusantara.com – Cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin bersilaturahmi ke Rumah Maiyah, di Kadipiro, Yogyakarta pada Minggu sore (14/10/2018). Pada kesempatan ini Maruf bertemu Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan sejumlah anak muda yang selama ini beraktivitas bersamanya, termasuk putra Cak Nun. Termasuk putra Cak Nun, Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto.
Cak Nun bersyukur karena seorang kiai senior seperti Kiai Ma’ruf bersedia datang untuk bersilaturahmi kepada dirinya. Walaupun, menurut Cak Nun, dirinya sebenarnya bukan pada levelnya untuk didatangi Kiai Ma’ruf. Dalam pertemuan itu, Cak Nun pun menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki peran apa-apa dalam politik. Dia hanya memilih untuk menjadi penonton saja.
“Wasit ya bukan, hakim garis ya tidak. Ofisial juga tidak. Penonton saja,” ujar Cak Nun dikutip dari lana Republika.co.id, Minggu (14/10/2018).
Di tempat yang sama, Kiai Ma’ruf juga bersyukur bisa diterima dengan baik oleh Cak Nun. Secara terbuka, Kiai Ma’ruf juga meminta masukan dan saran kepada Cak Nun dan kawan-kawannya di Rumah Maiyah. Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf juga bercerita tentang pentingnya menjaga dan mengawal kerukunan dan kemajemukan bangsa, baik dari sisi agama maupun etnis. Menurut Kiai Ma’ruf, jika kerukunan dan kemajemukan bangsa tidak dikawal, maka berpotensi menimbulkan konflik yang besar.
Baca juga:
– Ma’ruf Amin Dapat Teguran Bawaslu Soal Kampanye Di Pondok Pesantren
– Eks Alumni Aksi 212 Deklarasikan Dukungan Untuk Jokowi-Ma’ruf Amin
Jelang akhir pertemuan, budayan yang akrab dipanggil Cak Nun mendoakan Kiai Ma’ruf agar selalu mendapat jalan terbaik. Dalam doanya, Cak Nun mengatakan, jika ikhtiar Kiai Ma’ruf memang demi kebaikan, maka semoga Allah mengabulkannya. Selain itu, dia juga bermunajat agar Allah selalu membimbing Kiai Ma’ruf untuk berjuang di jalur struktural. Dia berdoa kepada Allah agar Kiai Ma’ruf selalu ditemani oleh orang-orang terbaik.