Hariannusantara.com – Virus Zika merupakan virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies aedes aegypti. Virus ini pertama kali diidentifikasi berasal dari Negara Uganda pada tahun 1947, dan pernah menyerang sejumlah populasi masnusia di Kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954.
Gejala penyakit zika menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu. Bagi orang yang telah terkena virus zika terdapat beberapa gejala yang ditimbulkan seperti demam yang cenderung tidak terlalu tinggi dan terkadang mencapai suhu maksimal 38 derajat celcius, nyeri sendi disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan, mata merah dan muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul.
Beberapa hari terakhir, virus zika menjadi perhatian utama karena sebanyak 41 warga Singapura positif terinfeksi virus ini. Infeksi pertama teridentifikasi berasal dari pria 48 tahun yang baru saja kembali dari Negara Brazil. Hal itu membuat Negara yang berada di Sekitar Singapura termasuk Indonesia menjadi waspada akan bahaya yang diakibatkan oleh virus ini.
Berdasarkan keterangan dari menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, virus zika telah masuk ke Indonesia. Berdasarkan laporan yang telah ia terima terdapat masyarakat yang berasal dari suku anak dalam yang terangkit virus tersebut.
“Kebetulan. Jadi waktu itu melakukan penelitian untuk demam yang difokuskan dengue (demam berdarah). Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ada virus Zika yang positif,” kata Nila saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 30 Agustus 2016.
Adapun bahaya yang ditimbulkan oleh virus zika adalah terjadinya microcephaly. Microcephaly adalah kondisi bayi lahir dengan kepala mengecil dan mengalami cacat otak. Selain itu virus Zika juga dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya. Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam kandungannya
Oleh karena itu masyarakat harus waspada akan ancaman virus ini. Adapun langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat terhadap virus zika adalah dengan mencegah gigitan nyamuk seperti penggunaan kelambu pada tempat tidur, penggunaan baju dan celana berlengan panjang, serta melakukan tes virus zika jika mengalami gejala-gejala penyakit zika.
Lebih lanjut menteri kesehatan memastikan bahwa sejumlah petugas kantor kesehatan pelabuhan dan bandar udara dikerahkan untuk melakukan screening terhadap mereka yang menderita demam. “Jika positif demam, ambil darah, isi kartu alert. Kalau positif Zika, kami bisa pantau jadinya,” tutur menteri kesehatan.