Hariannusantara.com – Berbeda dengan proses Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung panas, proses Pilkada Banten ini tampak lebih ‘adem’. Walaupun belakangan ini sempat beredar isu dugaan suap yang menimpa Rano Karno, tapi tampaknya pejabat dan juga aktor tersebut sangat santai menanggapi isu tersebut. Dirinya lebih fokus menjalakan hari-harinya sebagai calon gubernur Banten.
Rano Karno menginginkan pemerataan pembangunan untuk Banten. Selama ini masih terjadi ketimpangan pembangunan antara Banten Utara dan Banten Selatan. Pembangunan hanya berpusat di Banten Utara dan Banten Selatan selalu ‘dianak tirikan’. Menurutnya pembangunan harus adil dan merata.
“Sebuah kabupaten (Pandeglang dan Lebak) yang selama ini tertinggal akan mengejar ketertinggalannya,” kata Rano Karno, Minggu (22/1/2017).
“Kita harus adil dalam membangun. Tidak hanya Tangerang Raya, tapi daerah selatan menderita. Tidak seperti itu menjadi pemimpin,” imbuhnya.
Pemeran tokoh Si Doel tu mengaku senang lantaran ada 14 proyek nasional yang diberikan oleh pemerintah pusat. Dengan adanya hal tersebut, peluang pemerataan pembangunan Banten akan semakin lebar. Beberapa proyek ‘hadiah’ ini mulai dijalankan seperti pembangunan kawasan ekonomi kreatif Tanjung Lesung. Selain itu, pembangunan Tol Serang-Panimbang juga akan dimulai sekitar bulan Februari-Maret 2017. Tol ini akan menjadi akses pembuka kawasan bagian selatan.