Bicara Tentang Birokrasi, Anies Baswedan Sampaikan Rapor Merah DKI Saat Ini

Anies-Baswedan-Urban-Renewal-Solusi-Tepat-Untuk-Pedagang-Kaki-Lima
Anies-Baswedan-Urban-Renewal-Solusi-Tepat-Untuk-Pedagang-Kaki-Lima
Anies Baswedan

Hariannusantara.com Debat cagub cawagub Pilkada DKI Jakarta yang dipandu oleh Tina Talisa dan Eko Prasojo, berjalan sangat seru. Bagaimana tidak, belum lama acara berjalan  Anies Baswedan yang juga merupakan salah satu kandidat calon Gubernur DKI menunjukkan data yang ia sebut sebagai data ‘rapor merah’ birokrasi DKI Jakarta.

Dalam debat yang bertemakan ‘Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik dan Penataan Kawasan Perkotaan’, Anies mengungkapkan jika masih ada beberapa instansi pemerintahan yang dinilai gagal dalam melayani masyrakat. Menurutnya penyerapan anggaran dana di beberapa instansi tersebut masih relative rendah sehingga hasilnya kurang maksimal untuk masyarakat.

“Penyerapan anggaran rendah dan hasil yang sangat minim untuk masyarakat,” paparnya.

Dalam debat yang diselenggarakan di hotel Bidakara ini, Anies mengatakan jika ia sangat menyayangkan hal kurang baikknya birokrasi di beberapa instansi karena birokrasi merupakan elemen utama untuk menata kota dan membangun masyarakat yang lebih baik lagi.

Ia menambahkan jika birokrasi bertanggung jawab penuh pada pelayanan publik. Menurutnya, warga telah membayar pajak sehingga secara tidak langsung warga memiliki akses dibirokrasi bahkan warga memiliki asset yang cukup besar didalam pemerintahan. Anies juga mengatakan bahwa satu warga memiliki aset sebesar Rp 100 juta yang harusnya diolah dan dikembalikan kepada mereka.

Loading...

“Satu warga memiliki Rp 100 juta aset yang seharusnya itu diolah dan kembali ke pada mereka. Namun, kenyataan tidak mereka tak mendapatkannya,” ungkap Anies.

Selain itu, Anies juga memaparkan data tentang realisasi program Pemprov DKI baru mencapai angka 70,8 persen. Laporan keuangan Pemprov DKI juga belum begitu memuaskan. Laporan keuangan Pemprov DKI baru mencapai wajar dengan pengecualian.