Hariannusantara.com – Selama kurang lebih 9 hari, rombongan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud berlibur di pulau Dewata Bali. Rombongan yang awalnya dijadwalkan meninggalkan Indonesia pada tanggal 9 Maret kemudian memperpanjang masa liburannya hingga tanggal 12 Maret 2017. Pada pukul 10.30 WITA pesawat yang membawa Raja Salman bertolak meninggalkan Bali menuju Jepang. Bea Cukai dan Imigrasi tampaknya akan sangat sibuk terkait dengan kepergian rombongan Raja Salman. Hal ini disebabkan barang bawaan rombongan Raja Salman yang terbilang tidak sedikit.
Pihak Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai telah memeriksa barang bawaan 212 orang yang termasuk dalam rombongan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud pada hari Sabtu (11/3/2017). Ratusan orang ini terbang menuju Jepang pada pukul 15.35 WITA. Tampaknya proses permeriksaan rombongan Raja Arab Saudi oleh oleh Bea Cukai dan imigrasi di Base Ops TNI AU Ngurah Rai memakan waktu yang cukup lama dan dianggap kurang efisien.
Berkaca dari pengalaman dari rombongan pertama, maka pihak Bea Cukai memutuskan untuk melakukan pemeriksaan barang-barang bawaan rombongan Raja Salman di hotel. Sehingga pada hari Minggu (12/3/2017), rombongan VVIP tersebut dapat langsung naik ke pesawat tanpa harus memeriksa barang bawaan mereka yang akan memakan waktu yang cukup lama mengingat banyaknya barang yang mereka bawa. Selain pemeriksaan cukai yang dilakukan di hotel, pemeriksaan imigrasi juga dilakukan di hotel.
“Rencananya besok seperti itu. Pemeriksaan terhadap barang-barang rombongan dilakukan langsung di hotel supaya bisa langsung naik pesawat,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto dikutip dari detikcom, Sabtu (11/3/2017).
Budi Harjanto mengungkapkan jika kargo seberat 16,6 ton telah diterbangkan meninggalkan Bali pada hari Sabtu (11/3/2017). Budi tidak menjelaskan lebih detail terkait apa saja barang yang terdapat di kargo tersebut. Budi hanya menyebutkan jika kargo tersebut berisi barang-barang prbadi dan properti kerajaan.
“Ya itu barang-barang pribadi penumpang. Ada atau tidaknya oleh-oleh yang dibawa kita tidak ke sana. Sebagian ada peralatan memasak tapi umumnya barang-barang pribadi,” ucap Budi.