Hariannusantara.com – Pemerintah Indonesia mendapatkan tawaran dari perusahan yang digagas oleh Elon Musk untuk membangun moda transportasi perkotaan super cepat, Hyperloop. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya Indonesia memandiatawari oleh Hyperloop One untuk membangun moda transportasi massal di jaman sekarang.
Namun untuk saat ini, teknologi Hyperloop masih perlu diuji coba terlebih dahulu dan perlu dikaji apakah Hyperloop ini cocok untuk diterapkan di Indonesia. Selain itu, teknologi yang berasal dari Amerika ini harus terbukti aman bagi penumpang. Menurut Budi, Teknologi transportasi Hyperloop ini masih dalam tahap uji coba di Amerika dengan panjang lintasan 8 km. Jadi teknologi tabung itu masih belum teruji secara keseluruhan. Selain itu, Budi mengatakan jika pemerintah Indonesia juga perlu memperhatikan siapa yang akan mendanai proyek ini.
“Kita apresiasi teknologi baru dan harapkan satu waktu kita juga harus melakukan kerjasama dengan mereka. Namun namanya teknologi kan harus hati-hati,” kata Budi, Rabu (5/4/2017).
“Harus ada pertanggungjawaban pada masyarakat bagaimana penyediaan angkutan di Indonesia bisa memenuhi aspek dari sisi safety, juga dari security,” tambahnya.
“Makanya kalau kita lihat mereka baru (uji coba) pakai 8 km di AS. Kita lihat dulu seperti apa, kedua apakah ada investor yg akan bayar, itu kan investasi tinggi sekali, kita sudah minta ke mereka ajukan proposal dan studi yang mereka sudah lakukan, jadi kita bisa dikomparasi, kalau cocok ya kita kasih kesempatan di Indonesia,” pungkas Budi.
Secara teori kecepatan Hyperloop bisa menembus angka 1207 km/jam. Oleh karena itu, tranportasi yeng menggunakan lintasan berupa tabung itu tergolong transportasi dengan efisiensi tinggi. Penumpang akan dibawa dengan tabung bertekanan rendah, dan transportasi Hyperloop ini akan menggunakan tenaga listrik saja.