Hariannusantara.com – Presiden terpilih Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-In, akan merealisasikan salah satu janji kampanyenya yakni menjalin hubungan baik dengan Korea Utara (Korut). Moon Jae-In akan menjalin kembali hubungan diplomatik dengan Korut yang selama ini sempat diputus oleh Park Geun-Hye. Moon Jae-In hendak membuka dialog dan mempromosikan integrasi ekonomi lintas batas dengan Korut sebagai langkah awal memecahkan konflik dengan Korut.
Moon Jae-In mengambil langkah konkret dengan jalan melanjutkan langkah kebijakan ‘Sinar Matahari’. Moon Jae-In juga telah menunjuk dua orang yang memiliki hubungan dengan kebijakan yang telah diterapkan oleh dua Presiden Korsel sebelumnya, yaitu Kim Dae-jung dan Roh Moo-hyun pada 1998 hingga 2008. Dalam pidato pelantikannya, Presiden Moon Jae-In telah memaparkan strategi perdamaian di Semenanjung Korea yang selama ini memanas akibat program uji coba nuklir yang dilakukan Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-Un tersebut.
“Saya akan bergerak untuk mengatasi krisis keamanan nasional dan saya bersedia pergi ke manapun untuk perdamaian di Semenanjung Korea, termasuk ke Ibu Kota Pyongyang, Korut sekalipun,” ujar Moon Jae-in, Rabu (11/5) yang dirilis oleh Reuters.
Selain itu, Presiden Korsel akan menangani program nuklir Korut yang kian meningkat akhir-akhir ini. Ia telah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat dan China terkait program nuklir yang melibatkan kedua Negara raksasa tersebut. Moon Jae-In telah terlibat percakapan lewat telepon untuk membahas kerjasama dalam mengatasi program nuklir Korut yang segera dilakukan. Kedua kepala Negara tersebut sepakat untuk mengatasi masalah tersebut meski sulit untuk diatasi.
Disamping itu, Korsel dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua Negara diberbagai bidang. Moon Jae-In rencananya akan terbang menuju Negeri Paman Sam, namun belum ada jadwal pasti yang dirilis dari pihak Kepresidenan Korsel.