Hariannusantara.com – Pekan kemarin kabar duka datang dari keluarga Kepresidenan. Besan Presiden Joko Widodo, Didit Supriyadi, meninggal dunia usai menderita penyakit kanker paru paru hingga stadium 4. Sebelum meninggal, Didit memang sempat di rawat di rumah sakit di Solo akibat merasa tidak enak badan.
Berbeda keyakinan dengan sang anak yang menjadi mualaf, Didit disemayamkan di rumah duka hingga akhirnya dikebumikan beberapa hari setelahnya. Mendiang Didit semasa hidupnya dikenal sebagai orang yang ramah. Pengakuan datang dari para tetangga yang mengklaim bahwa Didit adalah sosok pria yang suka membantu sesama.
Slamet, salah seorang tetangga Didit mengaku masih belum percaya ayah Selvi Ananda tersebut berpulang begitu cepat. Slamet yang rumahnya bersebelahan dengan Didit berpapasan terakhir kali dengan Didit dalam keadaan segar bugar.
Dari pengakuan Slamet, Didit semasa hidupnya selalu menyapa tetangganya jiak hendak berangkat berjualan. Slamet juga menilai sosok Didit adalah suami yang baik hati karena selalu membantu istrinya jualan lalapan ayam dan lele setiap jam 4 sore hingga malam hari.
“Pak Didit setiap keluar rumah selalu membunyikan klakson mobil,” ungkap Slamet seperti ang dikutipdari TribunSolo.com.
Baca juga:
– Besan Jokowi Meninggal Usai Lawan Kanker Paru Paru Stadium 4
– Miliki Wajah Baru, PLBN Skouw Diresmikan Presiden Jokowi
Mertua Gibran Rakabuming tersebut diberitakan menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 9 pagi WIB, Selasa (3/4/2018). Para pelayat datang silih berganti ke rumah duka usai berita kematian diumumkan. Sebagai besan, Presiden Jokowi beserta istri juga datang untuk melayat.