Hariannusantara.com – Bantuan Langsung Sementara (BLS) adalah salah satu program kerja yang ditawarkan oleh pasangan calon dengan nomor urut 1, Agus-Silvy. BLS akan diberikan pada warga yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok. BLS sebesar lima juta rupiah perkartu keluarga ini akan diberikan setiap bulan. Hal ini dilakukan karena pasangan nomor urut 1 ingin membantu masyarakat yang kesulitan dengan menggunakan dana APBD Jakarta yang belum terserap secara optimal.
Berbeda dengan Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab disapa Ahok, Gubernur DKI Jakarta non aktif ini malah tidak sepakat dengan adanya bantuan langsung berupa uang. Menurutnya hal itu sama sekali tidak mendidik masyarakat Jakarta. Untuk mengentas kemiskinan Ahok menawarkan program kerja peminjaman modal usaha dengan cara bagi hasil.
Dengan sistem tersebut, Ahok berpikiran bahwa siapa yang mau berusaha maka mereka yang akan mendapatkan hasil. Setali tiga uang dengan Ahok-Djarot, pasangan dengan nomor urut 3, Anies-Sandiaga menganggap pemberian bantuan tunai langsung hanya memberikan ‘ikan’ saja.
Menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh kedua pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, Agus mengatakan jika pasangan calon lain mengganggap program bantuan langsung tunai itu membodohi masyarakat, maka pasangan tersebut tak miliki sisi manusiawi. Karena tujuan bantuan langsung tunai ini bersifat hanya sementara dan membuat masyarakat mandiri dalam perekonomian. BLS juga dinilai dapat mempertahan daya beli masyarakat miskin.
“Itu tidak punya hati. Kalau membantu rakyat sesuai dengan amanah konstitusi, Undang-Undang Dasar 45, kemudian kami dibilang membodohi rakyat, itu adalah komentar, ucapan yang tidak menggunakan hati nurani,” papar Agus Harimurti saat menanggapi pernyataan dari kedua pasangan calon lainnya.
Baca juga:
Urutan Nomor Urut Pilkada DKI 2017, Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, Anies-Sandiaga
Bukan Lagi Anggota, Agus Harimurti Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk TNI
Agus Yudhoyono Tanggapi Sikap Ruhut Yang Tak Mendukungnya Dalam Pilkada DKI 2017