Hariannusantara.com – Indonesia kembali harus kehilangan wakilnya di ajang ‘All England Super Series Premier 2017′. Pasangan senior Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir harus tersingkir dibabak 8 besar. Tontowi/Lilyana ditaklukkan oleh pasangan tuan rumah, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dalam tiga game dengan perolehan 21-16, 19-21, 12-21.
Laga yang berlangsung di Barclays Arena, Birmingham Inggris ini mempertontonkan duel sengit antara Tontowi/Lilyana dan Adcock/Adcock. Pada game pertama pasangan peraih juara olimpiade Rio ini dapat mengatasi permainan duet tuan rumah. Namun di game kedua, tim tuan rumah memberikan permainan terbaik mereka sehingga mereka memaksa untuk bermain di game ketiga. Pada game ketiga, tampaknya pasangan Indonesia tidak dapat keluar dari tekanan tim lawan sehingga pada gim penentuan ini pasangan Inggris keluar sebagai pemenang.
Lilyana juga mengungkapkan bahwa kekalahan mereka dikarenakan kalah start di game kedua, walupun mereka sudah mencoba untuk mengejar ketinggalan namun mereka tak dapat keluar dari tekanan tim lawan. Sehingga pada game ketiga pasangan Inggris tersebut menemukan permaian terbaik mereka yang membuat mereka semakin percaya diri.
“Kuncinya memang ada di game kedua. Karena setelah ketinggalan dan balik mengejar, permainan kami sebenarnya sudah balik enak di lapangan. Di situ empat poin beruntun berpengaruh sekali buat kami,” kata Liliyana seperti yang dirilis situs PBSI.
Melihat hasil yang kurang memuaskan dari anak didiknya, Richard Mainaky selaku pelatih Tontowi/Lilyana angkat bicara. Menurut kakak dari Rexy Mainaky ini, hasil yang diperoleh oleh Tontowi/Lilyana memang kurang memuaskan namun hal itu disebabkan oleh persiapan mereka yang kurang matang dan juga kondisi mereka yang masih dalam proses pemulihan. Menurutnya, hasil yang diperoleh oleh pasang senior ini perlu diapresiasi karena tanpa persiapan yang matang mereka tetap bisa melaju hingga babak perempat final.
“Memang persiapan Tontowi/Liliyana tidak seratus persen. Tontowi baru pulih gejala tifus dan Liliyana baru sembuh cedera lutut. Jika persiapan mereka ditambah seminggu lagi, saya lihat mereka bisa juara All England 2017,” kata Richard, dikutip dari Badminton Indonesia.