Hariaannusantara.com – Tampaknya Indonesia termasuk dalam daftar Negara curang yang menyebabkan Amerika Serikat (AS) mengalami defisit hingga US$ 50 miliar. Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan stafnya untuk mencari akar permasalah dari defisit perdangan AS. Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, menerima perintah dari Trump berupa analisa negara per negara dan produk per produk.
Menurut Ross, dasar yang dijadikan untuk mengambil keputusan pemerintah yakni bukti kecurangan, perilaku tak pantas, kesepakatan dagang yang tidak sesuai dengan janji, kurangnya penegakan hukum, persoalan mata uang dan kendala dengan Organisasi Perdagangan Dunia. Ross juga menambahakan jika sumber defisit terbesar AS adalah China. Selain itu ada beberapa Negara yang termasuk dalam daftar tersebuta antara lain Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
“Perlu disebutkan bahwa sumber defisit terbesar adalah China,” kata Ross.
“Tidak akan efek negatif. Seharusnya ini memberikan efek positif untuk membuka penglihatan kita mengenai apa saja yang menjadi halangan perdagangan kedua negara,” sebut Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Bria Mcfeeters, Selasa (5/4/2017).
Di sisi lain Brian Mcfeeters mengklarifikasi hal tersebut. Menurutnya, Presiden Trump tidak bermaksud untuk menuduh Indonesia berbuat curang, namun sebaliknya perintah eksekutif Trump tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdangan Indonesia-AS. Mcfeeters juga menegaskan bahwa perintah eksekutif tersebut tidak akan memberikan dampak negatif terhadap perdangan kedua Negara ini.
“Dalam hal perdagangan kami selalu melihat kesempatan secara maksimal. Kami juga ingin mengurangi halangan dalam perdagangan dua arah ini,” katanya.