Hariannusantara.com – Detasemen Khusus atau yang biasa dikenal dengan (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan sudah menangkap 13 terduga teroris yang melakukan penyerangan di Surabaya dan juga Sidoarjo, Jawa Timur. Proses penangkapan tersebut dimulai pada pukul 02.30 hingga 16.45 WIB, Senin (14/5/2018).
“Empat orang terduga teroris ditembak mati karena mencoba melawan polisi, semuanya terjadi di wilayah Sidoarjo, termasuk Anton penghuni rusunawa,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.
Barung juga mengatakan jika Tim Densus 88 Antiteror juga telah mengamankan sembilan terduga teroris lain yang masih hidup. Akan tetapi demi hasil penyidikan polisi, Barung enggan menjawab saat ditanya di mana teroris tersebut akan melakukan aksinya.
“Jadi total terduga teroris yang berhasil ditangkap hari ini ada 13 orang,” ujar Barung.
“Kita mengantisipasi dan tidak menyampaikan di mana aksinya. Kita menutupi ini karena dilindungi oleh undang-undang,” lanjutnya.
Menanggapi tragedi bom Surabaya dan Sidoarjo, kepolisian Daerah Maluku juga melakkan pemantauan gerakan teroris di wilayahnya. Kombes Muhammad Roem Ohoirat selaku Kepala Bidang Humas Polda Maluku mengatakan jika masih terdapat beberap sel jaringan teroris di sana. Ohoirat juga mengatakan jika kewaspadaan yang dilakukan didasari oleh riwayat Maluku yang pernah pecah konflik sebelumnya.
“Sel-selnya itu ada di sini, pengalaman kejadian-kejadian lalu itu ada, dan sudah barang tentu di Maluku pasti ada (sel tidur). Sebagaimana kita ketahui bahwa dulu Maluku pernah mengalami kerusuhan dan sel-selnya (teroris) itu ada di sini. Kita selalu mengawasi mereka,” kata Ohoirat.
Akan tetapi Ohoirat menhimbau kepada masyarakat tak perlu terlalu takut dengan teroris. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa jika ada orang yang mencurigakan, masyarakat bisa melaporkannya ke pihak berwajib.
Baca juga:
– Jorge Lorenzo Ikut Bersimpati Atas Teror Bom Surabaya
– Menkopolhukam Wiranto Ajak TNI Untuk Berantas Terorisme
“Kita harus waspada. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Maluku untuk tetap waspada dan tenang, mendukung aparat keamanan untuk melakukan tugasnya,” ungkap Ohoirat.