Hariannusantara.com – Sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri saat sedang berlangsung aksi protes di jalan raya Provinsi Nangarhar, Afghanistan yang berada di antara Kota Jalalabad bagian timur dan perbatasan utama dengan Pakistan, Selasa (11/9/2018). Juru Bicara Gubernur Provinsi Nangarhar, Attaullah Khoghani mengatakan korban luka-luka lainnya dalam serangan itu mencapai 23 orang.
Provinsi Nangarhar yang terletak di perbatasan dengan Pakistan, telah menjadi salah satu daerah paling genting di Afghanistan tahun ini. Serangkaian aksi bom bunuh diri dan serangan di Ibu Kota Provinsi Nangarhar, Jalalabad. Anggota Dewan Provinsi Nangarhar Sohrab Qaderi mengatakan, bahwa sedikitnya 45 orang yang tewas dan terluka telah dibawa ke rumah sakit setempat. Hingga kini korban diperkirakan masih akan bertambah.
“Pejabat setempat mengatakan serangan itu ditujukan pada sebuah pertemuan untuk memprotes seorang komandan milisi lokal dan mengatakan ratusan orang hadir ketika ledakan itu terjadi,” tulis laporan yang dilansir dari Reuters, Selasa (11/9/2018).
Baca juga:
– Warga Sawahan Boikot Penggalian Makam Jenazah Pelaku Bom Surabaya
– Pendidikan Anak Bomber Surabaya Bakal Dijamin Mendikbud
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Kendati demikian, provinsi ini telah menjadi salah satu benteng utama kelompok ISIS sejak awal 2015. Hal ini tentu saja menjadi salah satu dugaan bahwa ada campur tangan ISIS dibalik bom bunuh diri di kawasan tersebut. Pasalnya anggota kelompok ini sendiri memang sering melancarkan aksi bunuh diri di berbagai negara di dunia dengan dalih tengah berjihad demi menyelamatkan agama Islam.