Hariannusantara.com – Anthony Sinisuka Ginting, salah satu perwakilan Indonesia untuk tunggal putra bulu tangkis di ajang ‘Japan Open 2018’ ini telah berhasil mengamankan satu tempat di babak kedua setelah berhasil unggul dari NgKa Long Angus (Hongkong) dngan skor 21-14, 21-15.
Sayangnya keberhasilan Ginting ini tak diikuti oleh perwakilan Indonesia lainnya yaitu Jonatan Christie. Pebulu tangkis yang biasa dipanggil Jojo ini harus rela terhenti dari Prannoy H.S (India) dengan skor 18-21, 17-21. Padahal jika Jojo berhasil lolos, ia akan bertemu dengan Ginting dan tunggal putra Indonesia dipastikan akan memiliki satu tempat di perempat final.
“Saya bisa memegang kendali dari awal permainan sampai akhir, sementara lawan tidak langsung in ke permainan. Bola-bola pengembaliannya tidak seakurat di pertemuan kami sebelumnya,” ucap Ginting, seperti yang dikutip dari Badmintonindonesia.org, Rabu (12/9/2018).
“Kunci utama hari ini adalah fokus dan tidak memberi kesempatan sama sekali kepada lawan untuk bangkit. Lawan bukan pemain menyerang, biasanya pemain reli akan menunggu saya salah mengarahkan bola. Antisipasinya ya jangan melakukan kesalahan sendiri. Kalau buat salah, misalnya pengembalian tanggung, harus siap dengan serangan lawan,” lanjut Ginting.
Sementara itu, pada gim pertama, Jojo sebenarnya sudah berhasil menguasai permainan, namun saat poin sama 14-14, Prannoy berhasil bangkit dan melakukan tekanan balik.
“Sebenarnya di awal gim, mainnya cukup enak, saya bisa keluarkan stroke-nya dengan baik. Di akhir gim, saya dua-tiga kali buang kesempatan di saat krusial. Harusnya berani adu di depan net. Di gim kedua, saya masih terpikir soal gim pertama. Sayang sekali di gim pertama sudah unggul tapi tidak bisa menyelesaikan,” ujar Jojo yang ditemui setelah pertandingan.
“Kecewa itu pasti, saya belum bisa menunjukkan yang terbaik di turnamen BWF tour, dalam beberapa turnamen terakhir, selesai di babak 16 besar, dibilang kecewa ya kecewa. Apalagi di Jepang ini saya kurang beruntung. Tahun lalu setelah final di Korea Open, di Jepang langsung kalah di babak pertama juga. Mudah-mudahan saja tahun depan dan tahun 2020 bisa lebih baik,” beber Jojo.
“Soal persiapan yang agak mepet, ya sebenarnya pasti ada pengaruhnya, karena persiapan kami cuma seminggu. Ya ini dijadikan pelajaran saja, saya harus lebih mempersiapkan diri, pertandingannya kan banyak,” kata Jonatan saat ditanya soal persiapan menuju turnamen ini.
Sementara itu, Hendry Saputra yang menjabat sebagai Pelath Kepala Tunggal Putra PBSI mengatakan jika penampilan Jonathan memang tak semaksimal saat di Aisan Games 2018. Terlebih jika dilihat dari segi fokus saat bertanding.
“Kalau saya lihat dari tingkat kesegaran ototnya, ini terlihat di pertandingan. Selain itu fokus pikirannnya pun nggak seperti kemarin (di Asian Games). Jonatan juga kalah dari Prannoy di Asian Games tapi menurut saya penampilan Jonatan kali ini lebih baik, sudah ketemu formulanya. Tapi di sini serangannya tidak bisa tembus. Saya optimistis dia bisa atasi di pertandingan selanjutnya,” jelas sang pelatih.
Baca juga:
– Pelatih Ungkap Penyebab Jonatan Christie Tersingkir dari Japan Open 2018
– Jonatan Christie Pulang, Anthony Sinisuka Ginting Melaju di Japan Open 2018
Pada gelaran ‘Japan Open 2018’ ini, Ginting menjadi satu-satunya perwakilan tunggal putra Indonesia. Karena selain Jonatan Christie, Tommy Sugiarto juga sudah terhenti langkahnya saat melawatn Chen Long (Tiongkok) dengan skor 21-12, 17-21, 14-21.