Hariannusantara.com – Kekosongan kursi DKI-2 tampaknya menjadi perdebatan tersendiri saat ini. Dimana seharusnya partai pengusung sebelumnya sudah harus mengajukan nama-nama pengganti Sandiaga Uno yang resmi mengundurkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta karena berkontes dalam Pilpres 2019 mendatang. Satpol PP DKI Jakarta diminta untuk segera menurunkan spanduk bertuliskan tolak Wagub DKI dari PKS agar tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Polemik pengisian jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta antara PKS dan Gerindra terus memanas. Kini beredar sebuah spanduk yang bertuliskan ‘Tolak Calon Wakil Gubernur dari PKS’. Spanduk tersebut terpasang di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Tak diketahui siapa pihak yang memasang spanduk tersebut. Namun di bagian bawah spanduk tersebut tertulis ‘Komite Aksi Mahasiswa dan Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad)’.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menilai pemasangan spanduk tersebut tak mendidik. Suhaimi pun meminta agar Satpol PP DKI Jakarta untuk segera menurunkan spanduk tersebut agar tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Apalagin sampai saat ini proses pengisian jabatan wagub antara PKS dan Gerindra berjalan dengan baik.
Baca juga:
– Anies Baswedan Kenang Masa-Masa Bersama Sandiaga Uno
– Fahri Hamzah Tegaskan Status Sandiaga Uno Bukanlah Ulama
Di sisi lain, anggota fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif menyebut pemasangan spanduk tersebut membuat seolah-olah saat ini tengah berlangsung kontestasi Pilkada di Jakarta. Padahal, yang saat ini terjadi hanya proses pengisian jabatan wagub yang dilakukan oleh PKS dan Gerindra. Syarif pun menilai spanduk tersebut salah alamat dan tak jelas tujuannya. Sebab menurutnya, tak jelas wakil gubernur daerah mana yang dimaksud.