Hariannusantara.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk waspada terhadap adanya peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia di akhir Oktober 2018. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo menyampaikan bahwa peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bagian Barat.
“Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatra yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut,” ujarnya.
Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lembap yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Prabowo menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan konvergensi atau area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah Sumatra hingga Kalimantan bagian Utara. Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan.
Sebaliknya, kata dia, wilayah pulau Jawa bagian Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, Maluku dan Papua potensi hujan diprakirakan masih cukup minim. Minimnya curah hujan disebabkan oleh dominasi massa udara kering yang terpantau masih terdapat di wilayah tersebut. Lalu pola angin yang cenderung terberai sehingga menghambat pertumbuhan awan-awan hujan.
Baca juga:
– Jelang Pancaroba, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem
– Suhu Makin Memanas, Musim Hujan Di Jawa Diperkirakan Mundur
Sementara untuk potensi gelombang tinggi 2,5 hingga empat meter, dia melanjutkan, diperkirakan terjadi di Perairan Barat Enggano, Perairan Selatan Banten, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudera Hindia Barat Enggano – Banten, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Juga di Perairan Utara Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat.