Jelang Pancaroba, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

Jelang Pancaroba, BMKG Waspada Cuaca Ekstrem

Hariannusantara.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) menjelaskan bahwa Indonesia mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa September adalah musim transisi.

“Jika ditinjau secara klimatologi, bulan September merupakan bulan transisi atau pancaroba. Secara bertahap sudah turun hujan yang walau belum merata di seluruh wilayah Nusantara,” tutur Dwikorita belum lama ini.

Dwikorita menambahkan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada 2019. Berdasarkan pengamatan BMKG, terdapat aktivitas MJO (Madden Jullian Oscillation) atau massa udara basah dan fenomena gelombang atmosfer (Rossby & Kelvin Wave) yang cukup signifikan terjadi di wilayah Indonesia. Akibatnya, menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia.

“Salah satu karakter hujan di masa pancaroba adalah sangat lebat disertai petir dan angin kencang. Hujan di masa pancaroba berdurasi singkat dan biasanya turun pada siang hari dan menjelang malam hari. Awal musim hujan akan terjadi pada Oktober sampai Desember 2018, sementara puncak musim hujan terjadi pada Januari – Februari 2019. Namun pada setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda-berbeda dalam memasuki musim hujan,” papar Dwikorita.

Loading...

Baca juga:
– BMKG Targetkan Peringatan Dini Tsunami Dalam 3 Menit
– BMKG Sebut Tsunami di Lombok Bisa Mencapai 5 Kilometer

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang ekstrem. Sementara, bagi masyarakat pesisir dan para nelayan harap waspada potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4,0 meter hingga 7 hari kedepan yang diperkirakan akan terjadi di Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Barat Bengkulu Hingga Lampung, Samudera Hindia Selatan Banten.