Hariannusantara.com – Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta tiga menteri berkoordinasi intensif menyikapi bencana longsor di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tiga menteri itu ialah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
“Berkoordinasi termasuk dengan Pemda dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Termasuk soal penanganan pascabencana,” kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2016).
Koordinasi dan penanganan cepat diperlukan karena korban jiwa terus bertambah. Hingga sore ini, Humas BNPB Soetopo menyebutkan, total korban tewas longsor Purworejo 47 orang. Sementara itu, 15 orang lainnya belum ditemukan.
Johan pun belum mengetahui ada atau tidaknya rencana Jokowi mengunjungi langsung lokasi bencana. Dia menuturkan, Jokowi meminta warga waspada karena ekstremnya iklim dan cuaca dalam beberapa pekan terakhir.
“19-22 (Juni) ini sejumlah wilayah punya curah hujan cukup tinggi dan potensi puting beliung di beberapa daerah,” ujar Johan.
Bencana longsor ini dipicu hujan lebat yang turun sejak Sabtu lalu. Daerah longsor di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara merupakan daerah rawan longsor dengan status sedang hingga tinggi. Pencarian korban dilakukan tim SAR berjumlah 250 orang yang merupakan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, PMI dan lembaga lain.
Pencarian difokuskan di Desa Donorati yang diperkirakan masih ada enam orang hilang. Sementara itu, di Desa Karangrejo dilaporkan ada delapan orang belum ditemukan. Satu orang juga belum ditemukan di di Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing.
Operasi pencarian ditetapkan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. Namun, operasi ini dapat diperpanjang apabila diperlukan. BNPB mendata ada 274 daerah yang rawan longsor di Indonesia dengan 40,9 juta jiwa tinggal di atasnya.