Hariannusantara.com – Pernyataan Ahok mengenai Alquran Surat Al Maidah ayat 51 yang dianggap sebagai tameng untuk membohongi masyarakat agar tidak memilihnya dalam Pilkada DKI 2017 mendatang memicu banyak reaksi publik, utamanya umat muslim di Indonesia.
Peristiwa yang dianggap sebagai pelecehan Al Quran tersebut bermula saat Ahok sedang berkunjung ke Kepulauan seribu untuk menjelaskan program kerjasama Pemerintah Provinsi DKI dan Sekolah Tinggi perikanan Jakarta dalam bidang perikanan termasuk bantuan benih ikan kerapu sebanyak 4000 benih.
Dalam podatonya dikepulauan seribu tersebut, Ahok menjelaskan kepada warga mengenai program tersebut. Lebih lanjut Ahok juga menjamin program tersebut dan menghimbau warga untuk tak perlu khawatir mengenai keberlanjutan program terlepas dari terpilih tau tidaknya Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
“Jadi enggak usah pikiran. ‘Akh! Nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar’. Enggak! Saya masih terpilih (menjabat) sampai Oktober 2017,” kata Ahok.
Pelecehan terhadap Al Quran lebih tepatnya dalam surat Al maidah ayat 51 tersebut terlontar ditengah –tengah pidatonya.
“Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu.”
Pernyataan tersebut muncul dalam rekaman yang diunggah oleh Pemprov DKI yang bedurasi 48 menit 33 detik dengan judul ’27 Sept 2016 Gub Basuki T Purnama Kunjungan ke Kep Seribu dlm Rangka Kerja Sama dgn STP’. Pernyataan sara yang dilontarkan oleh Ahok terjadi pada menit ke 24 dari detik 15-23.
Atas pernyataan Ahok tersebut banyak masyarakat yang bereaksi, banyak pula kritikan yang dilayangkan pada Gubernur DKI Jakart atersebut. Bahkan banyak muncul petisi yang ditujukan pada sang Gubernur atas tindakannya yang dinilai melecehkan Al Quran.
“Selaku warga negara Indonesia, khususnya masyarakat yang beragama Islam, kami merasa sangat terganggu atas ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melecehkan ayat suci Alquran,” ungkap salah seorang warga DKI
Dalam petisi yang dibuat oleh Irfan Novianda tersebut berisi mengenai tuntutan permintaan maaf dan rasa penyesalan dari Ahok. Petisi Irfan sendiri hingga kamis malam (06/10/2015) lalu telah memperoleh 31 ribu dukungan.
Selain irfan ternyata kritikan muncul dari berbagai pihak, salah satunya warga Penjaringan Jakarta Utara yang menganggap perilaku Ahok tak mencerminkan kepribadian seorang pemimpin yang baik karena ucapannya yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
“Selama ini Ahok selalu gembar-gembor kepada para lawan politiknya untuk tidak melakukan kampanye SARA. Tapi, di antara para kandidat gubernur yang ada saat ini, ternyata dia sendiri yang suka menyinggung-nyinggung soal SARA,” Ungkap salah seorang warga DKI
Seperti diketahui sebelumnya, Al Maidah merupakan salah satu ayat yang sering dibahas oleh beberapa kelompok agama islam untuk mengarahkan warga muslim DKI Jakarta agar tidak memilih peimpin kafir.
Baca juga
Ahok Tanggapi Pernyataan Anies Baswedan Terkait Sungai Bersih Karena Foke
Djarot: Kasus Videotron Jakarta Selatan Sabotase Untuk Saya dan Ahok