Hariannusantara.com – Pilpres Amerika Serikat yang akan digelar bulan November mendatang nampaknya sudah semakin memanas. Pasalnya kini Presiden Amerika Serikat yang masih menjabat, Barack Obama juga ikut melakukan kampanye untuk Pilpres Amerika Serikat.
Baru – baru ini Barack Obama tampil berkampanye untuk partai demokrat sekaligus sebagai bentuk dukungan untuk Hillary Clinton yang mencalonkan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat. Kampanye tersebut dilakukan oleh Obama di Cleveland, Ohio pada Sabtu (15/10/2016) lalu.
Obama sendiri sebenarnya selama ini selalu bersikap netral terhadap kedua calon presiden, namun setelah adanya skandal yang dilakukan oleh Donald Trump yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang wanita melalui sebauh rekaman yang beredar. Sehingga Obma merasa geram dan membuatnya tak bisa lagi bersikap netral.
“Kesopanan ada di dalam surat suara,” ungkap Obama dihadapan para pemilih Ohio.
“Toleransi ada di dalam surat suara. Kesantunan ada di dalam surat suara. Kejujuran ada di dalam surat suara. Kesetaraan ada di dalam surat suara. Kebaikan ada di dalam surat suara. Seluruh kemajuan yang kita capai dalam 8 tahun terakhir ada di surat suara.” Ujar Obama
Selain itu dalam pidato yang dilakukan dalam kampanye tersebut Obama juga meminta kepada para warga untuk benar – benar berfikir cerdas sebelum menentukan presiden pilihannya. Pasalnya sejak menyatakan terbebas dari etika politik, Donald Trump melancarkan serangan bernada menghasut untuk Hillary Clinton serta suaminya yang mantan Presiden AS Bill Clinton.
Obama juga khawatir bahwa Trump dapat berubah menjadi diktator jika ia terpilih menjadi presiden.
“Dia adalah pria yang menghabiskan seluruh waktunya berkeliling untuk meyakinkan semua orang bahwa dirinya adalah elite global,” sindir Obama.
“Seluruh waktunya untuk selebriti dan sekarang tiba-tiba dia bertindak seperti politikus.”Lanjut Obama
Selama ini Donald Trump memang dikenal oleh publik sebagai sosok yang lantang dalam berkomentar hingga bernada sara dan mengucilkan umat muslim di Amerika Serikat. Trump bahkan menyebut akan melarang warga Amerika Serikat beragama muslim, dan melarang muslim masuk ke Amerika Serikat.
Baca juga
Donald Trump Tegaskan Tak Akan Mundur Meski Rekaman Vulgarnya Beredar
Donald Trump Akhirnya Buka Suara Terkait Pelecehan Terhadap Seorang Wanita
Trump dianggap Tidak Amerika, Wakil Presiden AS Kampanye untuk Hillary Clinton