Hariannusantara.com – Gubernur DKI Jakarta yang juga calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022 ini mengajukan diri menjadi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022 pada Pilkada 2017 mendatang.
Basuki Tjahaja Purnama mengaku dirinya memiliki banyak kerugian ketika nantinya verifikasi calon independen “dihambat” oleh oknum yang mencoba mendelegimitasi dirinya sebagai Bakal Calon Gubernur.
Namun Relawan Ahok yang mengatasnamakan diri Teman Ahok menyampaikan bahwa Basuki Tjahaja Purnama tidak akan berjalan dengan sendiri, ada kekuatan relawan yang saat pengumpulan KTP untuk maju lalu sudah mencapai perolehan 780000 surat dukungan dan Foto Copy KTP.
Karena tidak kunjungan ada keputusan lengkap terkait dengan pencalonan dirinya menjadi Gubernur Bersama dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini Djarot. Basuki Tjahaja Purnama akhirnya memutuskan untuk Maju sebagai pasangan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Heru.
Basuki Tjahaja Purnama sembari mengirim pesan bahwa masih ada pejabat Pegawai Negeri Sipil yang baik, sehingga dirinya ingin mengajaka birokrat bersih untuk bersama – sama membangun DKI Jakarta.
Ahok menilai bahwa pencalonan dirinya secara Independen menimbulkan efek yang sangat luar biasa lantaran kerja keras relawan Teman Ahok hingga saat ini dinilai masih konsisten kendati kendala waktu bisa saja menghentikan langkah mereka lantaran dukungan KTP yang harus diisi ulang bisa jadi tidak cukup waktu.