Hariannusantara.com – Di tahun 2016 lalu tentunya masih teringat jelas dengan tragedi meledaknya salah satu flagship besutan vendor ternama Samsung, seri galaxy Note 7. JEnis smartphone besutan vendor asal Korea Selatan tersebut mengalami petaka yang cukup besar dimana banyak konsumen yang mengalami ledakan pada smartphone canggih tersebut. Pada akhirnya pihak Samsung memutuskan untuk menarik kembali penjualan Galaxy Note 7 tak lama setelah dirilis.
Banyak pihak yang mengalami ledakan pada smartphone dengan fitur iris scanner tersebut mengaku tak mengetahui apa penyebab dari meledaknya Galaxy Note 7. Namun, belakangan beberapa riset menjelaskan jika tragedi meledak pada flagship tersebut adalah kecacatan pada komponen baterai. Imbasnya banyak produk Galaxy Note 7 yang tak lagi dirilis ke pasaran, menyiasati hal ini pihak Samsung berencana akan kembali melepas Galaxy Note 7 ke pasaran.
Dengan mengusung nama Galaxy Note 7 Refurbished, kabarnya Samsung akan melepas perangkat ini untuk sejumlah pasar di kawasan Asia dan Eropa. Lebih jelasnya Samsung bakal merilis kembali perangkat ini dengan nama Galaxy Note 7R dimana R merupakan istilah untuk Refurbished. Berbagai perbaikan terus dilakukan oleh pihak Samsung untuk menarik perhatian konsumen, salah satunya adalah dengan memperbaiki bagian baterai yang bermasalah.
Dilansir dari PhoneRadar (8/4/2017), sumber daya Galaxy Note 7 yang mulanya berkapasitas 3500 mAh, rencananya akan diganti dengan baterai baru berkapasitas 3200 mAh. Sementara itu untuk masalah harga Samsung diprediksi bakal melepas Galaxy Note 7R ini dengan harga yang lebih murah dari sebelumnya.