Hariannusantara.com – Gempa kembali mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah. Gempa susulan ini terjadi pada Selasa (2/10/2018) sekitar pukul 07.40 WITA. BMKG sendiri juga telah merilis jika kekuatan gempa susulan ini mencapai 5.0 SR. Dilansir dari berbagai media menyebutkan bahwa pasca terjadi banyak gempa susulan warga sudah lebih tanggap terhadap kondisi di daerah Palu yang sampai saat ini masih sangat rawan.
Terjadinya gempa susulan yang cukup dahsyat ini disebut juga membuat sederet warga yang berada di Bandara Mutiara Sis Aljufri panik bahkan juga ada yang berteriak mengimbau agar menjauhi bangunan bandara. Durasi gempa berlangsung sekitar 1 menit lebih. Kendaraan yang berada di lokasi bergoyang, begitu juga bangunan bandara yang sudah retak-retak. Kondisi bandara kala itu langsung dikerumuni warga. Mereka meminta agar dapat dievakuasi lewat pesawat herkules milik TNI AU. Selain itu, ratusan relawan juga pagi ini kembali mendarat di Palu.
Sementara, menurut penuturan warga Palu, seluruh warga keluar dari rumah masing-masing karena panik adanya gempa susulan. Saat ini belum diketahui berapa kekuatan gempa susulan tersebut. Sebelumnya gempa berkekuatan magnitudo 7,7 dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Bencana alam ini meluluhlantakkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Sejumlah rumah dan gedung-gedung ambruk dan ratusan korban tertimbun puing-puing bangunan. Salah satunya adalah hotel Roa Roa di Kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu.
Baca juga:
– Update Gempa dan Tsunami Palu: Korban Tewas Mencapai 420 Orang
– PLN Kirimkan 46 Petugas Teknik Tambahan Ke Gardu Induk Terdampak Gempa Palu
Hingga 1 Oktober kemarin tercatat sudah ada 844 orang yang meninggal akibat gempa dan tsunami di kawasan Palu dan Donggala. Selain itu, sebanyak 632 orang mengalami luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit. Angka tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB.