Hariannusantara.com – UNICEF mengungkapkan bahwa enam juta anak-anak Suriah kini bergantung pada bantuan kemanusiaan. Namun untuk saat ini, organisani pemerhati anak-anak tersebut mengaku jika ada sekitar 280 ribu anak-anak terkepung di tengah peperangan.
UNICEF mengungkapkan jika jumlah anak-anak yang tewas akibat perang saudara itu kian meningkat setiap tahunnya. Perang saudara yang terjadi di Suriah itu rupanya tidak hanya mengancam nyawa anak-anak tetapi juga masa depan mereka. Kebanyakan dari mereka sudah tidak punya mimpi layaknya anak-anak pada umumnya.
Anak-anak Suriah yang bermur masih muda mengalami trauma akut akibat perang saudara yang ada di Suriah. BEberapa diantara mereka takut dengan kejadian masa lalu yang pernah mereka saksikan, salah satunya adalah pembantaian mausia langsung di depan mata mereka.
Perang saudara yang terjadi di Suriah telah merenggut hak anak-anak. PBB juga menyebutkan jika krisis kemanusiaan yang terjadi di Suriah ini merupakan krisis kemanusiaan terburuk setelah perang dunia II.