Dolar Meroket, Prabowo – Sandi Diminta Terus Serang Jokowi

Dolar Meroket, Prabowo – Sandi Diminta Terus Serang Jokowi

Dolar Meroket, Prabowo – Sandi Diminta Terus Serang Jokowi

Hariannusantara.com – Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, nilai tukar rupiah yang kian tergerus bisa digunakan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ‘menyerang’ pemerintah. Konkretnya, dengan terus-menerus mengeluarkan pernyataan, argumen, dan data yang menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi yang paling bersalah dalam hal itu.

“Kubu Prabowo-Sandi harus memperlihatkan ini (nilai tukar rupiah yang kian melemah) kesalahan pemerintah,” katanya, Rabu (5/9).

Perlu diketahui, baru-baru ini LSI Denny JA melakukan jajak pendapat di kalangan pemilih yang menggunakan media sosial dan yang tidak. Hasilnya, di kalangan pengguna medsos tingkat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf unggul dengan 48,3 persen, kemudian pasangan Prabowo-Sandi 39,5 persen, dan pemilih yang merahasiakan pilihannya ada 12,2 persen. Adapun pemilih yang tidak menggunakan medsos juga memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan 53,7 persen, dan pasangan Prabowo-Sandi hanya dipilih 25,5 persen.

Kemudian yang masih merahasiakan pilihannya sebanyak 20,8 persen. Untuk menjaga tingkat elektabilitas yang tinggi tersebut, menurut Ardian, Jokowi sebagai petahana melalui jajarannya harus mampu mengklarifikasi bahwa nilai tukar rupiah yang kian merosot bukanlah kesalahan pemerintah. Setelah mendengarkan argumentasi-argumentasi dari kedua kubu, pada akhirnya nanti masyarakat yang akan menentukan siapa sosok calon pemimpin bangsa ini yang akan mereka pilih.

Loading...

Baca juga:
– Politisi PDI Perjuangan Ajak Pendukung SBY Dukung Jokowi 2 Periode
– Ikut Ajang Otomotif, Intip Kecenya Modifikasi Motor Putra Pertama Jokowi

“Ini masyarakat yang menentukan. Mana kira-kira dari dua argumen itu, apakah kesalahan pemerintah atau faktor eksternal. Jadi kuat-kuatan argumentasi yang lebih dianggap mendekati kebenaran yang bisa mengubah dukungan,” pungkasnya.