Hariannusantara.com – Wiratmaja Puja yang merupakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementeriana Energi dan Sumber Daya mineral menuturkan, jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi naik maka akan ada peralihan konsumsi BBM dari non subsidi ke subsidi. Dengan demikian maka pemerintah harusnya menmbuat langkah-langkah antisipasi kenaikan konsumsi BBM bersubsidi. Menurutnya, pemerintah bersama Pertamina menyediakan stock BBM bersubsidi yang cukup di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai langkah antisipasi.
Penambahan jumlah stok BBM bersubsidi tidak disemua SPBU, hanya SPBU yang terletak di pinggiran dimana banyak memukiman masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan untuk SPBU yang terletak di lingkungan masyarakat menengah atas tidak disediakan BBM bersubsidi. Untuk itu diperlukannya kerjasama antara pemerintah dan Pertamina, dimana Pertamina akan memberikan laporan ke pemerintah, SPBU mana saja yang perlu BBM bersubsidi atau tidak.
“Kita sediakan Premium. Tapi kayak di SPBU Pondok Indah, kan lingkungan masyarakatnya ada (penghasilan tinggi) masuk akal kalau tidak ada Premium. Kalau di SPBU pinggiran di mana banyak masyarakat tidak mampu ya harus ada Premium, sedangkan Solar semua SPBU harus ada,” jelas Wiratmaja Puja.
Pada pertengahan bulan Desember 2016, terjadi kenaikan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp 150 per liter. Menurut Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi, kenaikan harga BBM nonsubsidi merupakan imbas dari melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar dan adanya kenaikan Harga Index Pasar (HIP) yang mencapai 8 persen.
“Iya, Pertamax, Pertalite dan Dex Lite naik Rp 150,” kata Afandi dikutip dari Liputan6.com.
“Dua minggu lalu, total HIP dan kurs naik 7 sampai 8 persen,” lanjutnya.
Similar Posts:
- Penyaluran Pertamax dan Pertalite Naik Dua Kali Lipat
- Ini Cara Pertamina Merealisasikan ‘BBM Satu Harga’
- Kenaikan Harga Pertamax Diprediksi Bakal Diikuti Kenaikan Harga Bahan Pokok
- Pasokan Bahan Bakar Minyak Musim Mudik Lebaran Dijamin Aman
- Dana Pungutan Sawit Tak Cukup Biayai Subsidi Biodiesel
- Pemerintah Diminta Cabut Subsidi Kapal Ternak
- Batal Naikkan Harga Premium, Jokowi Ramai Dicibir
- Terus Naik, Emas Antam Alami Kenaikan 150 % dr Kemarin
- Ekspor Meningkat, Indonesia Diprediksi Surplus US$ 392 Juta
- Program ‘BBM Satu Harga’ Belum Merata
- Kurangi Pemudik Tewas, Pemerintah Diminta Subsidi Tarif Bus
- Penyelundupan Narkoba Di Indonesia Meningkat
- Peningkatan Produksi Padi, 2045 Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Tarif Barang-Barang Impor Ini Bakal Mengalami Kenaikan
- Indonesia Impor LPG Hingga 5 Juta Ton, Apa Alasannya?
- Kelola Blok Tua, Tahap Awal Penguatan NOC
- Rupiah Lemah, Penjualan Ponsel Merosot Hingga 70 Persen
- The Legend Of Blue Sea Episode 16 Kembali Alami Kenaikan Rating Meski Drama Pesaing Tamat
- Elektabilitas Jokowi Unggul 24 Persen Dibanding Prabowo Berdasarkan Survey Indikator Politik Indonesia
- The Legend Of Blue Sea Episode 10, Alami Kenaikan Rating Setelah Ingatan Heo Joon Jae Kembali
- Oppo dan Vivo Geser Dominasi Xiaomi Di Pasar China
- The Legend Of Blue Sea Episode 15, Semakin Romantis Dengan Aksi Kejar Kejaran Hingga Tertidur Bersama
- Dolar Meroket, Prabowo – Sandi Diminta Terus Serang Jokowi
- The Legend Of Blue Sea Episode 4 Semakin Kokoh Sebagai Pemuncak Rating Berkat Chemistry Jun Ji Hyun – Lee Min Ho
- Dianggap Biang Keladi, Zakir Naik Batalkan Kepulangannya ke India
- Harga Realme 2 Naik Setelah Flash Sale
- Utang Luar Negeri Pemerintah Naik 15,7 Persen Per April 2016
- Jepang Sebut Indonesia Negara Destinasi Investasi Dengan Keunggulan Yang Melimpah
- Luhut Bicara Soal Freeport: Jangan Dikira Pemerintah Dapat Diatur
- Kepala Zakir Naik Di Labeli Harga 9,7 Miliar Oleh Politisi India