Indonesia Impor LPG Hingga 5 Juta Ton, Apa Alasannya?

Indonesia-Impor-LPG-Hingga-5-Juta-Ton-Apa-Alasannya

Indonesia-Impor-LPG-Hingga-5-Juta-Ton-Apa-AlasannyaHariannusantar.com Seiring peningkatan konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG), maka import LPG pun juga ikut meningkat. Yang semula pada tahun 2016, Indonesia import LPG sebanyak 4,3 juta ton dan pada tahun ini jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 5 juta ton atau sekitar 70 persen dari kebutuhan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyrakat yang beralih dari minyak tanah menjadi LPG dan para nelayan yang beralih dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke LPG.

Dalam Forum LPG Indonesia, SVP Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero), Daniel Purba, mengatakan selain alasan banyaknya masyarakat yang beralih ke LPG,  peningkatan import juga dikarenakan menurunnya jumlah produksi LPG dalam negeri. Sebagian besar LPG diimport dari daerah Timur Tengah dan Iran.

“Kita impor 5 juta ton LPG di 2017. Kenaikannya karena konsumsi, terus produksi dalam negeri turun. (Produksi LPG) Dari Bontang turun, satu lapangan lagi juga turun,” kata Daniel Purba dalam Forum LPG Indonesia, Selasa (17/1/2017).

Untuk mengamankan pasokan LPG di dalam negeri, maka ISC Pertamina melakukan menandatangan kontrak dengan Negara Timur Tengah untuk pembelian jangka panjang yakni 90 persen import LPG. Sedangkan untuk 10 persennya akan dibeli setiap bulan. Daniel berharap ke depan pihaknya bisa mendiversifikasi sumber pasokan LPG dengan dibukanya Terusan Panama, sehingga bisa diperoleh LPG yang lebih kompetitif.

“Paling banyak dari Timur Tengah, ada dari Iran, dari Arab Saud. Pengadaan 90% kita kontrak jangka panjang, 10% kita beli bulanan. Yang kita beli 90% dari Timteng,” tuturnya.

Loading...

“Di 2017 dengan mulai beroperasinya Kanal Panama, akan makin banyak LPG dari Amerika ke Asia Pasifik termasuk Indonesia. Kita harapkan harganya lebih menarik, bisa kompetisi dengan sumber-sumber pasokan di Asia Pasifik,” pungkasnya.