Hariannusantara.com – Perintah eksekutif yang di keluarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, rupanya berbuntut panjang. Trump mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar Amerika Serikat, yang akhirnya perintah eksekutif Trump dibekukan oleh pengadilan.
Pembekuan perintah eksekutif Trump terkait larangan untuk imigran dari tujuh Negara muslim masuk ke Amerika Serikat diterbitkan oleh James Robart, yang merupakan Hakim Federal di Seattle. Keputusan dari pengadilan tersebut berlaku secara Nasional. Kemudian pada tanggal 9 Februari 2017, pengadilan banding juga menyatakan Amerika Serikat dinilai gagal untuk memberikan bukti untuk mendukung kebijakan Trump.
Keputusan pengadilan tersebut sangat mengecewakan Presiden Amerika yang ke 45 ini, ia mengungkapkan bahwa keputusan pengadilan ini sangat memalukan. Di samping itu keputusan pengadilan ini dinilai dapat mengancam keamanan Amerika Serikat.
Trump juga mengaku bahwa kini ia sedang menyusun ketetapan terkait masalah imigrasi yang baru untuk menggantikan perintah eksekutifnya yang telah dibekukan. Namun Trump tidak mau menjelaskan lebih detail mengenai keputusan barunya, namun ia mengaku perintah eksekutif barunya memiliki sedikit perubahan. Perintah eksekutif yang baru akan diajukan dalam waktu dekat. Ia juga sangat optimis akan memenangi peperangan hukum mengenai kebijakan imigrasinya.
“Sayangnya itu akan memakan waktu, namun kami akan memenangi peperangan ini. Kami juga punya banyak opsi lain, termasuk mengajukan perintah baru,” ujar Trump dalam perjalanan dengan pesawat Air Force One ke negara bagian Florida, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/2/2017).
Similar Posts:
- Demo Amerika Anggap Keputusan Trump Cederai Hak-Hak Muslim
- Keputusan Trump Batasi Imigran Menuai Kecaman Dari Banyak Pihak
- Secara Tidak Langsung Sebut Indonesia Curang, Ini Klarifikasi Donal Trump!
- Trump dianggap Tidak Amerika, Wakil Presiden AS Kampanye untuk Hillary Clinton
- Larangan Imigran Masuk AS, CEO Starbucks Rekrut 10 Ribu Pengungsi
- Donald Trump Bangun Tembok Pembatas Amerika-Mexico Sepanjang 2000 Mil
- Ivanka Trump Bantah Akan Isi Posisi Dubes AS Di PBB
- Barack Obama Himbau Warga Amerika Serikat Untuk Cerdas Dalam Memilih Presiden
- Donald Trump Kritik Media Tanpa Nama yang Buat Berita Hoax
- Donald Trump Menang Pilpres AS, Sejumlah Tokoh Ingin Pindah Negara Hingga Modali Calfornia Buat Negara Sendiri
- Donald Trump Disebut Ngefans BTS, Ini Kebenaran Beritanya
- Amerika Serikat Bicarakan Zona Aman Dengan Arab Saudi
- Trump Peringatkan Google, Facebook, dan Twitter
- Donald Trump Tegaskan Tak Akan Mundur Meski Rekaman Vulgarnya Beredar
- Donald Trump Akhirnya Buka Suara Terkait Pelecehan Terhadap Seorang Wanita
- Trump Pastikan Sanksi Berat Jika Dugaan Khashoggi Dibunuh Benar Terjadi
- China dan Rusia Diduga Sadap iPhone Donald Trump
- Blacklist Sejumlah Media, Gedung Putih Kembali Tuai Protes Keras
- Lama Bungkam, Ini Komentar Perdana Putra Mahkota Saudi Tentang Kematian Khashoggi
- “Lawati Garis Merah”Kim Jong Un Akan Rudal Washington Saat Pilpres Amerika Serikat
- Makin Tegas, AS Seakan Siap Berperang Lawan 3 Negara Ini!
- Pangeran Saudi: Kerajaan Bakal Cari Kambing Hitam Untuk Kasus Khashoggi
- Presiden Amerika Donald Trump Gunakan Ponsel Samsung dengan Menu Terbatas
- Lay EXO Siap Debut Solo Usai Promosi Album Repackage “Lotto”
- Donal Trump Geram Korsel Tak Mau Biayai Sistem Rudal THAAD Di Semenanjung Korea
- Trump dan PM Jepang Sepakat Minta Kim Jong Un Sudahi Program Balistik
- Terkait Larangan Ikut Kompetisi Eropa, AC Milan Akan Ajukan Banding
- Ingin Lindungi Sekutu, AS Minta Bukti Rekaman Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi?
- Putra Mahkota Saudi Pancing Khashoggi Pulang dan Ditahan
- Uni Eropa dan Amerika Kompak Tuding Bashar Al-Assad Jadi Dalang Serangan Kimia di Suriah