Puisi Sukmawati Soekarnoputri Di ‘Indonesia Fashion Week 2018’ Diklaim Berbau SARA

Puisi-Sukmawati-Soekarnoputri-Di-‘Indonesia-Fashion-Week-2018’-Diklaim-Berbau-SARA

Puisi-Sukmawati-Soekarnoputri-Di-‘Indonesia-Fashion-Week-2018’-Diklaim-Berbau-SARA

Hariannusantara.comJagad media diramaikan dengan berita pidato Sukmawati Soekarnoputri saat menjadi tamu di gelaran ‘Indonesia Fashion Week 2018’. Sukmawati diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan para tamu undangan desainer ternama, Anne Avantie, yang bertemakan ‘Ibu Indonesia’.

Banyak pihak yang merasa kecewa dan menyayangkan puisi yang dibuat oleh anak Presiden Republik Indonesia pertama tersebut di hadapan banyak orang. Puisi yang diklaim berbau SARA tersebut ditanggapi dengan banyak komentar negatif dari masyarakat Indonesia, terutama untuk kalangan yang merasa keopercayaannya dilecehkan.

Taufik Kurniawan selaku Wakil Ketua DPR RI juga menanggapi tentang puisi singkat tersebut. Taufik menghimbau agar peristiwa pembacaan puisi yang seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari. Menurut Taufik, semua Warna Negara Indonesia tanpa terkecuali harus saling menghormati dan toleran demi kebhinekaan.

“Ini yang tidak boleh terjadi, kita harus menjaga kebhinekaan, janganlah menyinggung-nyinggung, kita harus menghargai,” ujar Taufik Kurniawan,Senin (2/4/2018).

Loading...

Dari pernyataan yang disampiakan Taufik, pusii yang dibawakan Sukmawati adalah puisi yang menyinggung syariah agama, terlebih dengan kalimat yang menyinggung tentang cara berpakaian umat beragama dan suara adzan. Taufik berharap agar Sukmawati dapat berkarya secara bijak dan hati-hati selaku budayawan yang menyampaikan karyanya.

“Ke depannya, untuk Ibu Sukmawati untuk lebih berhati-hati dalam berkarya, sekarang ini semuanya sangat rentan sekali, banyak media-media yang sangat mempengaruhi, sekarang satu orang ngomong, seluruh dunia (bisa) tahu, ini kan risiko,” kata Taufik.

Hingga saat ini sudah banyak video pidato Sukmawati Soekarnoputri yang dibagikan di media sosial. Tak jarang pula beberapa netizen selaku Warga Negara Indonesia menulis surat terbuka yang ditujukan kepada adik Megawati Soekarnoputri tersebut agar bisa menorehkan karya yang lebih bijak ke depannya dengan tidak membawa SARA.