Hariannusantara.com – Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB lalu, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo (sebelumnya 7,7) telah mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa berkekuatan cukup besar ini kemudian disusul dengan tsunami yang telah memporak-porandakan pemukiman di sekitar Pantai Palu.
Tak hanya sampai disitu, gempa susulan pun terjadi seusai gempa utama dan tunami. Melalui akun Twitter @InfoHumasBMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika hingga Sabtu (29/9/2018) siang, telah terjadi 124 kali gempa susulan. Terkait dengan berita tersebut, Hary Tirto Djatmiko sudah mengonfirmasi kebenaran perihal informasi yang beredar.
“Yup (124 gempa susulan terjadi setelah gempa bermagnitudo 7,4). Yang terkecil magnitudo 2,9 dan yang terbesar magnitudo 6,3,” ungkap Hary, Sabtu (29/9/2018).
Seperti yang diketahui, akibat bencana yang melanda Sulawesi Tengah ini banyak bangunan yang roboh hingga kerusakan parah untuk akses jalan raya. Hal ini juga mengakibatkan sempat terhentinya pasokan listrik, sehingga jaringan telekomunikasi menjadi terganggu.
Baca juga:
– Saksi Mata Sebut Banyak Korban Meninggal Di Pantai Talise Palu Paca Tsunami
– Media Asing Turut Soroti Gempa Dan Tsunami di Sulawesi Tengah
Sementara itu, pihak pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan paska gempa dan tsunami ini dengan terus melakukan proses evakuasi para korban yang berjatuhan.