Hariannusantara.com – Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah berjumlah 420 orang. Data terebut merupakan update pada Sabtu (29/9/2018) tengah malam yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wilem Rampangilei di halaman rumah jabatan Gubernur Sulteng di Jalan Moh Yamin Palu.
“Itu baru yang di Kota Palu, belum yang di Kabupaten Donggala dan Sigi,” kata Wilem Rampangilei.
Selain Palu, kerusakan cukup parah juga terjadi di Kabupaten Donggala dan Sigi. Namun karena masih sulitnya akses komunikasi, belum ada laporan mengenai korban serta tingkat kerusakan yang terjadi. Oleh sebab itu, pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi menjadi prioritas utama Satgas Khusus penanganan bencana ini.
“Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit,” ujarnya.
Menurut penuturan Wilem Rampangilei, jumlah korban tewas ini tentunya akan terus bertambah mengingat masih banyaknya reruntuhan gedung seperti hotel-hotel yang besar, ruko, gudang serta perumahan dan lainnya yang masih belum tersentuh petugas pencarian.
Baca juga:
– PLN Kirimkan 46 Petugas Teknik Tambahan Ke Gardu Induk Terdampak Gempa Palu
– Pasca Gempa dan Tsunami, Basarnas Kirimkan 50 Personel Ke Palu dan Donggala
“Kami kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung karena jalur jalan menuju Kota Palu banyak yang rusak,” ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.