Hariannusantara.com – Calon Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali bahwa niatnya menjadi presiden murni untuk bangsa dan negara. Prabowo juga mengaku bahwa pilpres kali ini adalah yang terakhir baginya mengingat usianya yang sudah tak lagi muda. Namun ia mengaku bahwa tetap ingin mengabdi kepada negara dan ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia.
“Jadi, pengalaman saya menjadi prajurit selalu saja mengalami sejumlah peristiwa hingga mempertaruhkan nyawa. Inilah yang semakin mendorong untuk terus melakukan pengabdian kepada bangsa dan Negara. Saya maju sebagai Capres karena panggilan untuk mengabdi kepada Negara. Mungkin ini yang terakhir kepada negara dan masyarakat Indonesia,” ujar Prabowo.
Mantan Pangkostrad ini berpesan pada masyarakat yang hadir bahwa apa yang ia lakukan bukanlah kampanye melainkan meminta restu. Hal ini tentu saja terkait dengan kedatangannya ke sejumlah tokoh-tokoh pentin di tanah air. Tak hanya negarawan, Prabowo juga banyak berkunjung ke ponpes untuk bertemu dengan sejumlah tokoh besar agama Islam.
Baca juga:
– Golkar Siapkan Sanksi Untuk Kader Pendukung Prabowo-Sandiaga
– Prabowo-Sandiaga Tetap Berjuang Raih Simpati Warga NU
“Seorang prajurit pasti dekat dengan Kiai. Saya datang ke Kiai Maimoen merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat ketika hendak masuk ke suatu daerah yang meminta izin kepada orang-orang yang dituakan. Seorang Kiai itu diatas, saya sowan dan tidak minta dukungan. Namun dalam hati, saya minta dukungan. Itu lain. Saya? Juga akan memohon doa restu ke sejumlah wilayah,” pungkasnya.