Hariannusantara.com – Gubernur Jatim sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jatim Soekarwo menegaskan, dirinya tak lagi bisa menjadi Penasihat Timses untuk Pemenangan Prabowo di Jatim seperti Pilpres 2014. Terkait dengan hal ini, Pakde Karwo sendiri memberikan penjelasannya. Menurutnya kini dirinya tak ada kaitannya dengan urusan pemilihan presiden 2019 mendaatang.
“Saya nggak ada urusan pilpres. Pilpres itu urusannya ketua umum (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono). Urusan DPD dan DPC Demokrat itu menambah kursi di legislatif atau DPRD,” tegas Pakde Karwo, Selasa (16/10/2018).
Selain itu, menurut Pakde Karwo, dirinya harus menyelesaikan tunggakan pekerjaan memimpin Jatim sebagai gubernur hingga 12 Februari 2019. Meskipun begitu, Pakde Karwo sebagai Ketua DPD PD Jatim tetap mendelegasikan kepada Sekretaris DPD PD Jatim Renville Antonio dan beberapa pengurus harian lainnya menghadiri rapat-rapat bersama Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Jatim.
“Ini sekarang sudah last minute. Janji politik saat kampanye harus saya selesaikan. Caleg Demokrat juga berjuang untuk menangkan kursinya sendiri. Sudah dibagi. Saya bersama Pak SBY sudah ada pembagian. Pilpres urusan ketua umum, saya ngurusi pileg di Jatim,” tukasnya.
Baca juga:
– Luhut Pandjaitan Komentari Dugaan Suap Meikarta
– Demokrat Pertanyakan Kesiapan Prabowo Sebagai Capres?
Jika dibilang pengamat politik bahwa dirinya bermain dua kaki dalam pilpres kali ini, Pakde Karwo hanya menjawab dengan guyonan. Diberitakan sebelumnya, Pakde Karwo memang ingga saat ini belum menentukan sikap politiknya mendukung Jokowi-Ma’ruf atau Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Sikap Pakde dinantikan banyak pendukungnya. Meski begitu, orang-orang dekat Pakde Karwo seperti Martono, Anton Prijatno dan Hadi Pranoto telah masuk dalam struktur Dewan Penasihat dan Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim Jokowi-Ma’ruf.