Hariannusantara.com – Menurut ramalan himbauan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) fenomena arah angin yang membentuk pusaran di seluruh wilayah Indonesia mengakibatkan intensitas curah hujan tinggi. Hal ini sampaikan langsung oleh Ketua BMKG sejak 15 Juni 2016. Diperkirakan intensitas hujan tinggi terjadi pada hampir seluruh kota di Indonesia pada tanggal 17–20 Juni 2016.
Tak hanya wilayah selatan Jateng, sebanyak tujuh dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, DIY, dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini dari pukul 14.00 WIB.
Kepala BPBD Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan, tujuh kecamatan yang terkena bencana banjir, yakni Kecamatan Wates, Temon, dan Panjatan, area persawahan dan perumahan. Sedangkan Kecamatan Samigaluh, Pengasih dan Girimulyo dilanda tanah longsor.
“Berdasarkan informasi dan data sementara, tujuh kecamatan ini terkena bencana banjir dan tanah longsor. Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur merata seluruh wilayah Kulon Progo,” kata Gusdi.
Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan pemantauan lapangan, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Tagana sudah mulai mengidentifikasi lokasi yang dilanda banjir dan tanah longsor. Gusdi menambahkan, BPDB bekerja sama dengan TNI dan polisi memantau lokasi bencana dan memberikan penanganan darurat.
“Saat ini, kami masih memantau dan mengidentifikasi di lapangan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa,” kata Gusdi.
Untuk itu ia mengimbau kepada warga menjauh dari lokasi longsor dan lokasi banjir. Usai diterjang banjir dan longsor, listrik padam sehingga sangat berbahaya bagi kondisi warga sekitar bencana.