Hariannusantara.com – Nampaknya pernyataan Ahok mengenai kebohongan sebagian tokoh untuk tak memilihnya karena Al Maidah Ayat 51 berbuntut panjang. Pasalnya meski ia telah meminta maaf kepada seluruh umat islam masih banyak yang memperdebatkan permasalahan tersebut.
Sebelumnya banyak ulama dan ustad yang bahkan mengecam tindakan Ahok karena perbuatan SARAnya terlebih atas suatu agama. Banyak pula yang merasa terhina dan menyeyangkan tindakan Ahok yang tak mencerminkan sikap seorang pemimpin.
Kali ini pernyataan tersebut membuat Nusron Wahid salah yang merupakan Ketua Bidang pemenangan Partai Golkar menyampaikan penjelasannya mengenai kontriversi yang disebabkan oleh pernyataan Ahok tersebut.
Dalam kesempatan sebagai salah satu pengisi acara di TV One ILC yang dipandu Karni Ilyas, Nusron Wahid bahkan mengkritik tindakan para ulama bahkan MUI. Menurutnyabahwa setiap teks itu bisa ultitafsir, karena itu tidak aada yang paling benar dalam menafsirkannya termasuk Al – Quran. Karena menurutnya yang paling sah untuk menafsirkan dan yang paling tahu tentang al-Quran itu sendiri adalah Allah dan Rasul.
“Assalamualaikum, bapak ibu sekalian yang kami hormati, umat Islam ini memang biasa ramai, ramainya umat islam itu selalu disebabkan oleh dua hal, yaitu kalau enggak salah faham, fahamnya yang salah, Selalu itu saja” ujar Nusron Wahid dalam acara talkshow Indonesia Lawyers Club di tvOne dengan tema “#SetelahAhokMintaMaaf” pada Selasa malam, 11 Oktober 2016.
Dengan berapi – api dan seolah berteriak lantang ia juga menyayangkan tindakan MUI yang tak menemui dan meminta penjelasan langsung pada Ahok karen aberpendapat sendiri tanpa meminta keterangan dari pihak yang bersangkutan.
“Bukan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bukan Ahmad Dhani. Bukan Daniel Simanjuntak dan bukan juga saya, Bukan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bukan Ahmad Dhani. Bukan Daniel Simanjuntak dan bukan juga saya,”
“Keterangan MUI yang katanya dijadikan lisensi, apakah sudah melakukan tabayun, datang kepada Ahok atau memanggil Ahok? Tabayun itu harus memanggil orangnya, jangan berpendapat sendiri. Itu tabayun,” kata Nusron.
Sontak saja pernyataan Nusron Wahid tersebut dianggap sebagai salah satu tindakan yang kurang patut, karena sikapnya terhadap para Ulama yang selama ini mengajarnya hingga bisa menjadi pribadi yang baik dan bisa membuatnya membaca Al – Quran. Salah satu tanggapan datang dari Ustad Yusuf Mansyur.
Dalam sebuah postingan diakun instagramnya Yusuf mansur bahkan berderai air mata memeinta kepada banyak pihak agar tidak berlaku yang demikian kepada para Ulama yang notabene guru – guru mereka. ia juga mengawatirkan adanya sikap yang ditunjukkan Nurman Wahid akan ditiru oleh generasi muda yang akan melotot dan berteriak – teriak dihadapan para Ulama.
Yusuf Mansur bahkan mendoakan agar Yusron Wahid tidak lagi terbawa emosi dan amarah dan menghargai par aulama, dan para guru.
Namun tak berselang lama dari postingan tersebut,Ustad Yusuf Mansyur justru menghapus postingannya dan mengganti postingannya dengan penjelsannya yang justru mengkritik tindakannya sendiri yang menurutnya dapat melukai orang lain.
“Insya Allah saya enggak ada masalah dengan KH Abdurrahman Wahid. Saya pengagum beliau. Guru saya bahkan. Saya lebih dari sekali ziarah ke makamnya. Di satu sisi, saya jarang terlibat dan melibatkan diri dengan yang namanya turun ke jalan. Insya Allah. Saya menghargai kawan-kawan. Ya sudah. Sebentar lagi saya hapus semua postingan itu, bila itu melukai. Mohon doanya.”
Seolah menghindari perpecahan dan perdebatan menjadi semakin berlarut – larut, postingan terakhir tersebut kembali dihapus Oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Yang terbaru ia justru memposting sebuah video yang menyorot sebuah sofa dengan penjelasan yang sangat bermakna.
“Ini bangku ye, kursi banyak nodanya. tapi pasti bisa bersih lagi. Gimana cara ngebersihinnya? Pertama dia mau dulu ngebersihin. Kalau kursi mah udah pasti mau aja dibersihin. Kedua, bener cara bersihinnya. Insya Allah bersih lagi semuanya. Amin. Mudah mudahan paham ya. Makasih. Mohon maaf lahir batin,” demikian kata Yusuf Mansyur.
“Allah Maha Membersihkan. Maha Menyucikan. Maha Mengampuni. Maha Memaafkan,” tulis Yusuf Mansyur dalam video yang diunggahnya.
Berikut ini video Nusron yang dianggap melotot pada para ulama
Baca juga
Ahok Sebut Al Maidah Ayat 51 Adalah Kebohongan
Ahok Tanggapi Pernyataan Anies Baswedan Terkait Sungai Bersih Karena Foke
Djarot: Kasus Videotron Jakarta Selatan Sabotase Untuk Saya dan Ahok