Hariannusantara.com – Aksi Demo 4 November yang telah berlangsung sejak pagi hingga sore yang berjalan tertib dan aman harus diwarnai beberapa insiden yang dilakukan oleh beberapa okmum. Sebut saja kejadian lempar botol yang dilakukan oleh HMI di depan istana ke arah polisi.
Atas kejadian tersebut, puluhan ribu demonstran yang berada di tempat kejadian akhirnya mengusir masa yang memebwa bendera HMI tersebut karena dianggap sebagai provokator tindakan kekerasan dan mencoreng aksi damai yang telah dilakukan oleh para demonstran sejak pagi.
Selain itu adanya tembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada demonstran dan mengenai para ulama, juga memicu kericuhan pihak kepolisian dan demonstran. Tembakan Gas Air Mata memang dilakukan guna membubarkan masa yang telah melebihi waktu demonstarsi. Namun nampaknya serangan gas air mata tersebut bukan membuat masa bubar melainkan menyulut kericuhan.
Bahkan atas tindakan seragan gas air mata yang memicu kericuhan tersebut membuat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Jenderal Tito Karnavian ikut turun tangan.
Gatot, langsung berbicara menggunakan pengeras suara dan meminta semua orang tenang, baik pihak kepolisian maupun para demonstran.
“Mohon semuanya tenang, Pak Kapolri mengatakan kepolisian juga tenang. Kapolri akan menyampaikan perintah,” kata Gatot
Melihat perintahnya tak didengar, Jenderal Tito selaku Kapolri kemudian berbicara dan memerintahkan anak buahnya agar menghentikan tembakan gas air mata ke para demonstran.
“Saya Kapolri, saya minta kepada seluruh anggota, agar hentikan tembakan gas air mata,” ujar Jenderal Tito.
Lebih lanjut Jenderal Tito juga meminta pada masa deonstran untuk membubarkan diri dengan tenang. Ia juga menyebut bahwa umat islam dan aparat keamanan adalah saudara, sehingga tak seharusnya saling menyakiti. Jenderal Tito juga menyebutkan bahwa ia tak menginginkan adanya korban jiwa dari kedua belah pihak. Oleh karenanya Jenderal Tito kembali meminta pada para anak buahnya untuk menghentikan tembakan gas air mata.
“Dan kepada saudara-saudaraku yang berunjuk rasa segera kembali, kembali, kembali dan berusaha tenang,” Lanjut Jenderal Tito.
“Saya minta sekali lagi anggota Polri hentikan tembakan gas air mata, jamaah jangan maju. Kita ciptakan kedamaian. Kita sebagai umat Islam, sama-sama umat Islam tidak boleh bertikai,” tegasnya.
Namun sayangnya perintah Jenderal Tito untuk menghentikan tembakan gas air mata tak diindahkan oleh anak buahnya. Bahkan saat jenderal bintang empat itu sedang bicara, suara tembakan gas airmata tetap saja terdengar.
Jenderal Tito bahkan menyebut bahwa ia diminta oleh ulama untuk membuat situasi menjadi tenang.
“Saya juga umat muslim. Mohon hentikan. Dan kepolisian, Kapolri sudah memerintahkan hentikan tembakan. Ciptakan suasanan damai. Hentikan tembakan. Saya tidak mau umat muslim cidera. Dan kepolisian hentikan,” tegas Gatot.
Sayangnya himbauan Jenderal Tito dan Jenderal Gatot sia-sia, pasalnya bukannya mereda situasi di lapangan justru semakin panas karena pihak kepolisian terus saja melepas tembakan gas air mata. Hal itu pun membuat massa yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, di depan Kementerian Dalam Negeri (Kemndagri) ikut terpancing hingga kahirnya terjadi bentrok antara demonstran dan pihak kepolisian.
Baca juga
Unjuk Rasa 4 November: Penistaan Agama, Rute Demo Hingga Polisi Bersorban
Ahok Beri Tanggapan Mengenai Pernyatan SBY Atas Kasus Penistaan Agama Yang Dialaminya
Similar Posts:
- Tito Karnavian Siapkan Sistem Manajemen Baru Kepolisian
- Jenderal Tito Karnavian Berikan Pembelaannya, Usai Tuai Kritikan Netizen Terhadap Kasus Ahok
- Pelantikan Tito Karnavian Buktikan Polisi Solid !
- Amien Rais Kunjungi KPK, Laporkan Tito Karnavian?
- Berita Terbaru : Budi Gunawan Salah 1 dari 7 Perwira Polisi Calon Kapolri ?
- ILC Tentang 4 November, Dari Tentara Syaitan Hingga Ketidakhadiran Din Syamsudin dan Bachtiar Nasir
- Berita Terbaru : Langkah Budi Gunawan Jadi Kapolri Tidak Terbendung
- Kemenkumham Setujui Bangun Rutan Baru Khusus Napi Terorisme
- Kubu Jokowi: Alasan Amien Rais Minta Kalpolri Dicopot Tidak Jelas
- Reza Artamevia Ungkapkan Saksi Baru Dalam Kasus Aa Gatot Brajamusti
- Mabes Polri Tangkap Terduga Provokator Kericuhan 4 November
- Haru, Keluarga Menyambut Kepulangan Reza Artamevia
- Bawaslu Sudah Himbau Semua Paslon dan Timses Untuk Stop Kampanye Menjelang Pemilu
- Terkait Teror Bom Surabaya, Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Di Sidoarjo
- Unjuk Rasa 4 November: Penistaan Agama, Rute Demo Hingga Polisi Bersorban
- Pengakuan Anak Terduga Teroris, Sang Ayah Sering Ajak Berjihad
- Ini Rute Pawai Obor Asian Para Games 2018
- Gerindra Beri Tanggapan Soal Intimidasi Ustadz Somad
- Makin Panas, Kasus Pelecehan Lee Se Young Pada B1A4 Kini Sudah Masuk Ranah Hukum
- Sniper Israel Tembak Mati Lebih Dari 50 Demonstran Gaza
- Demo Di Depan Kediaman SBY, Ini Tanggapan DPP Partai Demokrat
- Lakukan Aksi Solidaritas Mogok Makan, Puluhan Pemuda Palestina Alami Luka-Luka
- Tertib dan Damai, Peserta Demo 2 Desember Aksi Bela Islam III Khusyuk Berdzikir Hingga Tak Duduki Rumput
- Amien Rais Dapat Wejangan MUI Soal Pencopotan Kapolri
- Prabowo Tanggapi Insiden Penganiayaan Ratna Sarumpaet
- Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet Ditangkap Pihak Kepolisian Atas Dugaan Makar
- Al Ghazali Kena Bully Karena Kasus Ahmad Dhani, Maia Estianti Pasang Badan
- Mahasiswa Di Konawe Kepulauan Demo Tolak Rencana Aktivitas Tambang Nikel
- Perintah Sudah Ditandatangani, Penahanan Awal Ratna Sarumpaet Akan Berlangsung 20 Hari
- Heroik, Seorang Polisi Selamatkan Anak Pelaku Bom Setelah Ledakan Mapolrestabes Surabaya