Posisi Seks yang Aman Bagi Wanita Hamil Muda

Posisi Seks yang Aman Bagi Wanita Hamil Muda
seks
Posisi Seks yang Aman Bagi Wanita Hamil Muda

Hariannusantara.com – Posisi seks yang aman bagi wanita hamil muda – Perlu diperhatikan untuk dilakukan ketika pasangan (suami) akan berhubungan dengan istri.

Pengaruh emosional dapat mempengaruhi kondisi janin yang ada didalam rahim, hal ini perlu diperhatikan jika ibu sedang mengandung dalam usia muda, hamil beberapa minggu.

Posisi Seks Aman Kandungan 1 Bulan

Posisi seks aman kandungan 1 bulan bisa dengan melakukan posisi seks yang banyak dilakukan atau pada umumnya menerapkan posisi seks misionaris.

Posisi ini merupakan posisi klasik yang sering banyak diterapkan dalam berhubungan suami istri, banyak yang mengeluh bahwa posisi seks ini jarang membuat wanita terangsang lantaran bagian klitoris tidak tersentuh, atau sedikit mengalami gesekan.

Loading...

Membuat wanita orgasme dengan posisi Missionaris

Membuat wanita orgasme dengan posisi Missionaris adalah dengan melakukan beberapa hal berikut

Melakukan penetrasi dengan melakukan tusukan pendek – pendek dan dalam dengan ritme yang konstan, misalkan melakukan tusukan pendek sebanyak 8 kalo lalu melakukan tusukan dalam sebanyak 6 kali, hal ini dipercaya dapat membuat wanita orgasme, namun tidak membahayakan bagi wanita yang sedang hamil.

Lakukan posisi seks missionaris ini dengan cara tidak berada diatas tempat tidur, hal ini dilakukan agar pasangan tidak tertindih, yaitu dengan cara menarik pasangan berada di ujung ranjang antara pinggang dan bibir ranjang sejajar, kemudian pria berada dalam posisi berdiri dan mulai melakukan penetrasi keluar masuk vagina.

Menjaga Kondisi Psikologis Saat Berhubungan

Bagi kebanyakan pria, melakukan hubungan suami istri adalah segera keluar agar segera berhenti, namun ada yang tidak disadari seharusnya pasangan (suami) memahami, bahwa dalam berhubungan keduanya sedang membangun hubungan emosional sehingga kontak mata dan ucapan – ucapan mesra ketika berhubungan seharusnya tetap ada sehingga pasangan (istri) tidak dijadikan sebagai sarana pelampiasan nafsu saja.