Hariannusantara.com – Bencana longsor terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur pada tanggal 1 April lalu telah menelan setidaknya 28 jiwa. Hingga hari Senin (3/4/2017) Tim SAR baru memukan 3 korban dari keseluruhan korban yang diperkiran masih tertimbun tanah longsor. Tiga orang korban meninggal dunia telah ditemukan yaitu Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (30) dan Sunadi (47). Sunadi yang menjadi korban terakhir ditemukan di sektor C pada pukul 14.10 WIB.
Namun untuk sementara waktu pencarian korban yang masih tertimbun terpaksa di berhentikan akibat hujan lebat yang mengguyur area longsor. Diperkiran masih ada 25 korban jiwa yang belum diketemukan diantaranya 2 anak balita yang umur 3 dan 5 tahun, selebihnya korban berumur 17 tahun hingga 60 tahun.
Sementara itu Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menuturkan jika ia terus berkoordinasi dengan Bupati Ponorogo dan beberapa masyarakat. Khofifah menyampaikan jika hingga saat ini masih ada warga yang menunggu untuk dievakuasi. Ia juga menyampaikan jika ia telah menyambangi lokasi longsor dan menyantuni dua keluarga korban yang telah teridentifikasi.
“Nah saya sudah mengomunikasikan dengan Bupati Ponorogo, juga dengan masyarakat yang sebetulnya masyarakat yang ada di sekitar lahan yang terkena longsor, itu juga sedang menunggu evakuasi. Jadi banyak warga yang datang mereka sambil menunggu proses evakuasi,” kata Khofifah, Senin (3/4/2017).
“Kemarin saya menyerahkan dua bantuan santuan kematian untuk dua warga yanh sudah teridentifikasi yang kebetulan ahli warisnya juga ada di situ. Jadi memang banyak warga yang menunggu di sekitar wilayah longsoran itu karena mereka berharap ada kabar keluarga yang tertimpa timbunan,” tambahnya.
Dalam penanganan penanggulangian bencana tanah longsor kali ini setidaknya melibatkan 1640 personel yang terdiri dari 200 anggota TNI, 200 anggota Polri, 45 anggota Basarnas, 100 anggota BPBD, 100 anggota Tagana, 600 orang gabungan dari Pemkab dan Tim kesehatan, 350 orang relawan, serta Perhutani 45 orang.
Similar Posts:
- BNPB Ungkapan Alasan yang Mempersulit Pencarian Korban Hilang Longsor Ponorogo
- Jokowi Perintahkan Tiga Menteri Cepat Tangani Longsor Jateng
- 200 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Badai Mangkhut Filipina
- Empat Jenazah Ditemukan, Korban Tewas Longsor Jateng 47 Orang
- Longsor Menambah Jumlah Korban Tewas Badai Mangkhut Filiphina
- BMKG Sebut Tsunami di Lombok Bisa Mencapai 5 Kilometer
- Bertambah Lagi, PMI Evakuasi 21 Jenazah Korban Gempa Dan Tsunami Palu
- Berita Terkini: Kulon Progo Terkena Banjir dan Longsor
- Korban Perang, Tidak Ada Harapan Bagi Anak-Anak di Suriah
- Pelaku Prostitusi Anak Untuk Kaum Gay Tertangkap
- Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 22 Orang
- 6 Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel Di Jalur Gaza
- Pemerintah Myanmar Tahan Beberapa Anak Rohingnya Terkait Pemberontakan
- Update Gempa dan Tsunami Sulteng: Korban Tewas Bertambah Hingga 1.234 Orang
- Jokowi Akui Pencairan Dana Lombok Ruwet
- Warga Sawahan Boikot Penggalian Makam Jenazah Pelaku Bom Surabaya
- Mucikari Prostitusi Kaum Gay, Sering Bawa Anak Laki – Laki Ke Kosnya
- Palu Kembali Diguncang Gempa Susulan
- Tanggul Lumpur Lapindo Ambles 100 Meter, Warga Was-Was!
- Jalur Pantura Kendal Banjir, Lalu Lintas Lumpuh
- Jalan Amblas, 5.000 Orang di Petobo Diperkirakan Ikut Lenyap
- Badai Michael Mengintai Masyarakat Florida
- 7 Bobotoh Ditetapkan Sebagai Tersangka Pengeroyokan Haringga
- Mahasiswa Di Konawe Kepulauan Demo Tolak Rencana Aktivitas Tambang Nikel
- Bengawan Solo Meluap Akibat Drainase Tersumbat Sampah
- Wisata Ramadhan: Ngabuburit Seru Di Menara Masjid Raya Bandung
- 4 Tahun Kepemimpinan Jokowi, Kubu Prabowo Sebut Kebebasan Beragama Kurang
- Fakta Di Balik Puing-Puing Hotel Roa Roa Palu, Dari Kabar Para Atlet Paralayang Hingga Korban Selamat
- TKI ‘Pahlawan Devisa’ di Arab Kirim Devisa 24 Miliar Rupiah
- Rugikan Negara 2 Miliyar, Pelaku Kasus Korupsi e-KTP Lebih Dari 2 Orang