Hariannusantara.com – Proses pencarian korban gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah terus dilakukan. Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) lalu telah meluluhlantakkan banyak bangunan, termasuk Hotel Roa-Roa di kawasan Maesa, kelurahan Lolu Timur. Saat ini, Tim SAR masih berusaha mencari puluhan korban yang diduga ada di balik reruntuhan Hotel Roa-Roa yang terletak di Jalan Pattimura, Kota Palu. Berikut beberapa fakta yang hadir dibalik reruntuhan hotel tersebut:
- Nasib paralayang Asian Games 2018
Gendon Subandono, Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018 kemarin mengatakan jika ada sekitar 30 atletnya yang sedang bertanding di Palu. Dari 30 atlet tersebut, ada 7 atlet yang keberadaannya masih belum diketahui hingga Minggu (30/9/2018) pagi. Tujuh atlet tersebut memang diketahui sedang menginap di Hotel Roa-Roa yang juga runtuh dan rata dengan tanah akibat gempa dan tsunami yang melanda. Menurut penuturan Gendon, proses pencarian juga terhalang karena sempat putusnya aliran listrik serta sistem komunikasi yang belum pulih.
- Korban di balik reruntuhan mulai ditemukan
Pada proes pencarian korban gempa dan tsunami di Hotel Roa-Roa, tim SAR menemukan dua korban tewas. Fatmawati, Humas Kantor SAR Palu mengatakan jika salah satu korban berhasil ditemukan pada pukul 09.30 WITA atas nama Ikhsan Imbang (35) warga Jakarta. Korban meninggal dunia lainnya yang belum diketahui identitasnya ditemukan pada Sabtu (29/9/2018) malam. Fatma juga mengatakan jika hingga Minggu pagi, tim SAR sudah menemukan 5 korban selamat. Meski begitu, pihaknya mengatakan jika masih akan banyak korban yang tertimbun reruntuhan, karena ada 26 kamar yang dihuni dari 50 kamar yang tersedia. jika per kamar diisi oleh 1-2 orang, perkiraan ada 50-an orang yang tertimbun.
- Diduga korban tertimbun reruntuhan mencapai 50 orang
Hotel Roa-Roa merupakan hotel bintang tiga yang terletak di kawasan Maesa di kelurahan Lolu Timur, Kota Palu. Akibat gempa yang melanda Sulawesi Tengah lalu, hotel ini akhirnya juga harus luluh lantak. Dari prose pencarian yang dilakukan, masih ada korban yang belum diketahui naibnya. M Syaugi selaku Kepala Badan Basarnas mengatakan jika proses evakuasi masih terus dilakukan, dan diduga ada banyak tamu hotel yang masih tertimbun di bawah reruntuhan. Meski begitu, pihaknya juga belum mengetahui jumlah pasti dari para korban tersebut. Namun dari informasi yang didapat dari manajer hotel, setidaknya ada 50-60 orang yang belum terevakuasi dari reruntuhan bangunan. Beberapa diantaranya sudah berhasil dievakuasi, ada yang selamat ada yang meninggal dunia.
- Proses evakuasi yang harus hati-hati
Kondisi reruntuhan beton-beton saling menumpuk, ini mengakibatkan proses pencarian yang dilakukan tim SAR harus penuh dengan kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar proses evakuasi jangan sampai menimbulkan korban baru. Selain itu, gempa susulan juga masih terjadi, sehingga tim SAR harus benar-benar berhati-hati dalam proses pencarian ini.
- Hotel Roa-Roa memiliki 50 kamar dan 26 diantaranya sudah berpenghuni
Menurut BNPB, hotel berbintang tiga tersebut merupakan salah satu bangunan yang mengalami keruakan parah akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) lalu. menurut penuturan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data dan Informasi BNPB, hotel tersebut terdiri dari 50 kamar dan 26 diantaranya sudah terisi.
Baca juga:
– Bertambah Lagi, PMI Evakuasi 21 Jenazah Korban Gempa Dan Tsunami Palu
– Penguburan Massal Korban Meninggal Gempa Palu Dimulai
Bantuan untuk bencana alam di Sulawesi Tengah sampai saat ini masih terus berdatangan. Tidak hanya berupa bahan makanan dan obat-obatan, korban bencana yang mengungsi jug akesulitan air bersih dan MCK.