Hariannusantara.com – Lebaran memang masih lama, namun sejumlah persiapan telah dilakukan. Hari Raya Idul Fitri yang sangat identik dengan tradisi pulang kampung atau mudik membuat pemerintah dan masyarakaat mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal, terutama untuk angkutan transportasi yang akan membawa para pemudik kembali ke kampung halamannya.
Kereta Api Indonesia telah membuka pembelian tiket kereta pada H-90. Walaupun masih jauh hari keberangkatannya, namun hampir seluruh tiket angkutan umum bebas macet ini telah ludes diserbu ribuan calon penumpang. Selain moda transportasi kereta api, pemerintah Indonesia juga mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan jenis transportasi lainnya.
Brexit (Brebes Exit) merupakan salah satu konsentrasi utama pemerintah, sebab pemerintah memprediksikan akan terjadi penumpukan kendaraan yang terjadi di pintu keluarnya sehingga pemerintah akan memmodifikasi jalur masuknya. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengungkapkan adanya wacana pemberlakuan konsep genap-ganjil di pintu tol tersebut.
“Bahkan kemungkinan akan diberlakukan konsep ganjil-genap masuk tol. Tol ini, masuk sini, empat hari sebelum dan empat hari sesudah (lebaran). Baru konsep, baru wacana belum diputuskan. Oh ternyata hari ini ganjil, mobil saya genap. Nah dia lewat jalur alternatif, tidak tol,” kata Sumarsono.
Selain itu, akan ada setidaknya tiga kali rapat untuk membicarakan kebijakan mengenai transportasi mudik. Dalam rapat yag akan di gelar pada tanggal 4, 10, dan 17 April 2017 akan dihadiri oleh oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Selain Luhut, acara ini dihadiri pula oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan beberapa pejabat Eselon I.
Menurut Sumarsono, dalam rapat tersebut akan membicarakan usulan-usulan mengenai penambahan transportasi kapal laut, jasa pengiriman motor gratis melalui kereta api, penekanan jumlah kemacetan serta pengurangan jumlah kecelakaan. Ia menambahkan bahwa kemungkinan pemudik asal Jakarta yang akan menuju Surabaya atau Semarang dapat menggunakan kapal laut.
“Jadi mudik laut lebih mudah. Ke Surabaya boleh naik kapal laut. Ke Semarang naik kapal laut, tidak harus semua pakai jalan darat,” pungkasnya.