Penguburan Massal Korban Meninggal Gempa Palu Dimulai

Update-Gempa-dan-Tsunami-Palu-Korban-Tewas-Mencapai-420-Orang

Update-Gempa-dan-Tsunami-Palu-Korban-Tewas-Mencapai-420-Orang

Hariannusantara.com Penguburan massal untuk ratusan korban gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Sulawesi Tengah, dimula. Jumlah korban meninggal dunia saat ini sebesar 844 orang. Sebagian besar korban meninggal berasal dari kota Palu, dan diperkirakan akan meningkat menjadi ribuan ketika wilayah yang terputus oleh kerusakan jalan bisa diakses. Dalam upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di wilayah yang terdampak tsunami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengesahkan pemakaman massal untuk segera diproses.

Semua korban, yang berasal dari rumah sakit setempat, telah difoto untuk membantu keluarga menemukan tempat keluarga mereka dikuburkan. Komandan Angkatan Darat setempat, Tiopan Aritonang, mengatakan 545 mayat akan dibawa dari satu rumah sakit saja, tetapi hanya beberapa yang akan dimakamkan pada Senin. Kuburan yang digali di Palu akan berukuran 10×100 meter dan bisa diperbesar jika diperlukan, kata Willem Rampangilei, kepala BNPB.

Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir mengatakan, daerah yang berdekatan dengan pemakaman umum di sebuah bukit bisa menampung sebanyak 1.000 mayat. Indonesia adalah negara mayoritas Muslim, dan menurut ajaran Islam, jenazah harus dikuburkan segera setelah meninggal, biasanya dalam satu hari.

Baca juga:
– Update Gempa dan Tsunami Palu: Korban Tewas Mencapai 420 Orang
– Pasca Gempa dan Tsunami, Basarnas Kirimkan 50 Personel Ke Palu dan Donggala

Loading...

Sementara itu, hampir 50 ribu orang tetap terlantar dan berbagai pihak mengalami kesulitan di tengah upaya pemulihan. BNBP mengatakan, pihaknya memiliki data, informasi dan akses terbatas ke daerah-daerah yang terkena bencana. Sampai saat ini dikabarkan sudah ada lebih dari 1000 juta meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala. Namun diprediksi jika jumlah ini akan terus bertambah mengingat tim Basarnas dan BNPB sendiri juga belum menjangkau seluruh wilayah terdampak gempa dan tsunami.