Hariannusantara.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara dengan semangat tentang salah satu krisis kemanusiaan terbesar yang masih berlangsung hingga saat ini. Krisis kemanusiaan terbesar tersebut adalah tindakan intimidasi yang diterima masyarakat Rohingya. Hal tersebut diungkapkan dirinya dalam sebuah pidato bertema ‘Tantangan Global, Solusi Global’ di Delhi, India. Ia menyebut kejadian yang menimpa masyarakat Rohingya adalah diskriminasi terburuk yang pernah ia saksikan.
Gutteres menjelaskan, masyarakat Rohingya tidak memiliki hak bergerak dan menghadapi pelecehan oleh polisi. Mereka bahkan tidak bisa bergerak ketika berada di Rakhine. Mereka tidak bisa menikah tanpa izin dan anak-anaknya tidak bisa sekolah ke Yangon. Terkait hal tersebut, ia berharap negara-negara lain dapat menekan Myanmar agar bertanggungjawab atas tindak diskriminasi itu. Khususnya India, ia berharap dapat membantu Bangladesh yang saat ini menjadi tempat tinggal sebagian besar pengungsi Rohingya.
“Dalam pengalaman saya, saya belum pernah melihat sebuah komunitas yang sangat didiskriminasi seperti Rohingya. Akses kepada kesehatan juga terbatas,” kata dia dikutip laman India Today, Rabu (3/10/2018).
Baca juga:
– Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Seperti Apa Langkah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina?
– Amerika Serikat Beri Santunan Untuk Pengungsi Rohingya
Saat ini, meskipun banyak masyarakat Rohingya yang mengungsi di Bangladesh, negara tersebut telah menegaskan tidak dapat menjadi tempat penampungan terlalu lama. Perdana Menteri Syeikh Hasina telah meminta komunitas internasional untuk menekan Myanmar bahwa mereka harus segera menarik dan menyelamatkan hidup para pengungsi.
Similar Posts:
- Facebook Dituding Ikut Andil dalam Krisis Rohingya
- Amerika Serikat Beri Santunan Untuk Pengungsi Rohingya
- Ata Ullah Tantang Aung San Suu Kyi Untuk Lindungi Hak-Hak Muslim Rohingya
- Pemerintah Myanmar Tutup 2 Kamp Pengungsian Akibat Konflik Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya
- Myanmar Tolak Tim Penyidik PBB Untuk Ungkap Kasus Rohingya
- Kepala Zakir Naik Di Labeli Harga 9,7 Miliar Oleh Politisi India
- DR Zakir Naik “Diancam” Dengan Harga 9,7 Milliar
- Jelang Laga Lawan India, Skuat Timnas U-16 Dalam Kondisi Fit!
- Selamat! Anne Hathaway Didapuk Jadi Duta Perempuan PBB
- Rihanna dan Drake Dikabarkan Kembali Putus Karena Perselingkuhan
- Dibandeol Dengan Harga Mahal, Nokia 6 Diprediksi Tak Laku Di Indonesia?
- KPU: Masyarakat Bisa Ikut Bertanya Dalam Debat Pilkada
- Anies Baswedan: Urban Renewal Solusi Tepat Untuk Pedagang Kaki Lima
- Dianggap Biang Keladi, Zakir Naik Batalkan Kepulangannya ke India
- Gambar Lucu Lagi Sakit
- Ini Kegiatan Favorit Turis India Saat Melakukan Wisata ke Bali
- Puisi ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati Soekarnoputri Bisa Picu Konflik
- Guardiola Tak Menolak Jika Harus Melatih Klub Liga Italia
- PBB Sebut Serangan ke Idlib Bencana Kemanusiaan Terburuk Abad 21
- Menteri Agama Ijinkan HTI Berdakwa Asal Tak Sentuh Pancasila
- Jimin dan V BTS Adalah Member Paling Butuh Perhatian Manajer Dan Asisten
- Gaet Pemiliih Muda, Agus Luncurkan Situs Hingga Main Basket Bersama
- Benarkah Memasukkan Ponsel Error Ke Kulkas Bisa Jadi Solusi Service Murah?
- Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Seperti Apa Langkah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina?
- Manis, Jungkook BTS Sampai Nangis Karena Sayang Banget Pada Member BTS
- Black Pink Baru Debut Setelah Lama Dipromosikan, Seperti Ini Yang Dirasakan YG Entertaiment
- All Indonesia Final, Kevin-Marcus Kembali Juarai ‘India Open 2017’
- Comeback, T – Ara Justru Mennagis Haru Dapat Kejutan Dari Fans
- DAFTAR HARGA LAPTOP TERBARU 2019
- Kunjungi Kalijodo, Ahmad Dhani Siapkan Banser Untuk Membantu Relokasi Pemukiman Warga Kalijodo