Wiranto Akui Tahu Sosok Politikus Sontoloyo

Wiranto-Yakin-Indonesia-Tidak-Mungkin-Menyendupkan-Senjata

Wiranto-Yakin-Indonesia-Tidak-Mungkin-Menyendupkan-Senjata

Hariannusantara.comBeberapa waktu lalu tentu saja masih ingat diingatan tentang komentar Presiden Jokowi yang menyebut adanya politikus sontoloyo. Meski menuai kontroversi dari banyak pihak. Namun, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengaku mengetahui sosok yang dimaksud. Awalnya, Wiranto enggan mengomentari masalah ini.

Sebagai bawahan, Wiranto enggan membahas ungkapan yang disampaikan Presiden. Tapi, Wiranto kemudian menanyakan balik pertanyaan itu kepada pewarta. Wiranto diam cukup lama menunggu jawaban dari para pewarta. Tapi, ia tak mendapatkan jawaban. Wiranto mengatakan sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, seharusnya publik bisa menilai. Karena, warga negara yang memiliki hak pilih memiliki perwakilan di lembaga negara.

“Menurut anda ada enggak yang sontoloyo? Loh kok ketawa saya Tanya. Kalian merasa enggak ada sontoloyo, kalau saya ketua parpol, saya tahu,” katanya, Rabu (24/10/2018).

Namun, Wiranto tak merinci sosok politikus sontoloyo yang dimaksud Jokowi. Secara terpisah, Sekretaris Jendral Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai pernyataan Jokowi tersebut tidak tepat. Seharusnya, kata Hinca, kritik-kritik para politikus terhadap kebijakan pemerintah dianggap sebagai ‘vitamin’. Bagi Hinca, kritik dalam alam demokrasi terbuka merupakan sesuatu yang wajar sehingga harus dihormati. Terlebih, kata dia, kontestasi politik tujuh bulan ke depan akan terus membuat semua pihak berdialog dengan caranya masing-masing.

Loading...

Baca juga:
– Kubu Jokowi Terancam Jika Prabowo Pulangkan Rizieq
– Demokrat Sayangkan Pernyataan Jokowi Soal Politikus Sontoloyo

“Kritik itu ibartat vitamin sebagai sebuah masukan yang baik untuk memperbaiki kebijakan. Oleh sebab itu, saya berharap agar pak Jokowi menghargai kritik tersebut. Kalau tidak mau terpercik air jangan dirikan rumah dipinggir pantai. Jika tidak mau dikritik jangan jadi pemimpin,” tutur Hinca.