Tunda Rekapitulasi, Puncak Jaya Makin Memanas

Pilkada-Srentak-Panwaslu-Temukan-Pelanggaran-di-Halmahera-Tengah

Pilkada-Srentak-Panwaslu-Temukan-Pelanggaran-di-Halmahera-TengahHariannusantara.com Hingga pada hari Sabtu (25/2/2017), Pleno rekapitulasi suara Komisis Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Puncak Jaya Papua masih belum dilaksanakan kembali. Pasalnya, kondisi kemanan yang belum kondusif nyatanya menghambat kegiatan terebut. Rekapitulasi sempat dilakukan namun kehadiran ribuan massa pendukung tiga pasangan calon yang mengepung Kantor KPU Puncak Jaya membuat pleno rekapitulasi Pilkada ditunda hingga saat ini.

Anggota Bawaslu Papua, Peggy Wattimena, menuturkan kondisi yang tidak kondusif ini menyebabkan rekapitulasi suara belum juga dilakukan. Peggy juga mengatakan pihak KPU sedang berunding untuk mencari solusi dari permasalahan ini. Ada kemungkinan lokasi pleno rekapitulasi suara akan dipindah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengkhawatirkan hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi. Proses rekapitulasi masih dihentikan dan kami mencari solusi untuk bagaimana melanjutkan rekap suara ini. Apakah nanti dipindah lokasinya atau solusi lain, semua masih dikomunikasikan dengan pihak terkait,” kata Peggy.

Hingga saat ini, masih ada 8 TPS yang belum melaksanakan pemungutan suara. Selain itu masih ada pihak dari pasangan calon tertentu yang menahan form C1. Hal tersebut di ungkapkan oleh Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw. Untuk itu, Paulus mengkomunikasikan kondisi Puncak Jaya yang makin memanas dengan Bupati Puncak Jaya, Henock Ibo.

“Ada kemungkinan 8 TPS itu hasil suaranya di nol kan, karena sudah melewati batas pencoblosan susulan. Hal ini juga yang mengakibatkan situasi di Puncak Jaya sedikit memanas,” kata Paulus, Sabtu (25/2/2017).

Loading...

“Walaupun tak banyak yang membawa senjata tajam, namun situasi ini perlu diantisipasi. Sudah ada Pak Danrem dan Dandim di atas, lalu ada juga Dir Intel Polda dan pejabat lainnya,” ungkap Paulus.

Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk, Paulus meminta 200 pasukan Brimob Mabes Polri untuk membantu mempertebal pengamanan selama Pilkada berlangsung. Pasukan Brimob ini nantinya akan disebar dibeberapa daerah rentan gangguan antara lain Kabupaten Tolikara, Puncak Jaya, dan Intan Jaya.