Hariannusantara.com – Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, menyampaikan larangan bagi sejumlah media besar seperti CNN, The New York Times, Politico, The Los Angeles Times dan BuzzFeed untuk mengikuti briefing yang digelar pada hari Jumat (24/2/2017) di Gedung Putih. Dalam pernyataannya, Spicer mengungkapkan bahwa pada briefing kali ini timnya memilih untuk mengadakan briefing off-camera di kantornya.
“Tugas kami adalah memastikan bahwa kami responsiv terhadap rekan-rekan di media. Kami ingin memastikan kami menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda, namun kita tidak perlu melakukan semuanya di depan kamera setiap hari,” jelas Spicer seperti dilansir News.com.au, Sabtu (25/2/2017).
Menurut berita yang diturunkan oleh Reuters, Sabtu (25/2/2017), media-media yang diundang ke acara tersebut termasuk CBS, Reuters, ABC, NBC, Breitbart, The Washington Times dan One America News Network, serta 10 organisasi berita lainnya, termasuk Bloomberg dan CBS. Berbeda dengan media-media pers lainnya, Associated Press dan Time yang diundang dalam briefing tersebut memilih untuk walk out dalam briefing tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan dari Gedung Putih itu.
Keputusan yang dikeluarkan oleh pihak Gedung Putih jelas mendapatkan protes keras dari media-media terkait adanya media yang dianak tirikan oleh Gedung Putih pada briefing hari Jumat (24/2/2017). Dalam statementnya, Dean Baquet, editor eksekutif The New York Times menyatakan bahwa baru pertama kali ini sepanjang sejarah pemerintahan di Amerika Serikat, The New York Times masuk dalam daftar hitam Gedung Putih sehingga tidak diperbolehkan untuk meliput. Baquet memprotes keras Gedung Putih tersebut karena akses media ke pemerintahan merupakan salah satu bentuk transparasi pemerintahan merupakan kepentingan nasional yang sangat krusial.
“Belum pernah hal seperi ini terjadi di Gedung Putih dalam sejarah panjang kami meliput berbagai pemerintahan dari partai-partai berbeda,” cetus Dean Baquet, editor eksekutif The New York Times seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (25/2/2017).
“Kami memprotes keras pengecualian The New York Times dan organisasi-organisasi berita lainnya. Akses bebas media ke pemerintahan yang transparan jelas merupakan kepentingan nasional yang krusial,” tegasnya.
Setali tiga uang dengan pernyataan The New York Times, CNN juga melakukan protes terkait keputusan Gedung Putih yang dianggap tidak beralasan. CNN menyampaikan protes tersebut melalui cuitan di akun resmi twitternya. Dalam cuitan tersebut, CNN mengungkapkan bahwa larangan tersebut merupakan imbas dari fakta-fakta terkait dengan pemerintahan Trump yang dibeberkan oleh CNN. Walaupun demikian, CNN berkomitmen untuk terus mengungkapkan fakta-fakta yang ada.
“Tampaknya inilah cara mereka membalas ketika Anda melaporkan fakta-fakta yang tidak mereka suka. Terlepas dari itu, kami akan terus melaporkan,” demikian cuitan CNN.
Similar Posts:
- Donald Trump Akhirnya Buka Suara Terkait Pelecehan Terhadap Seorang Wanita
- Donald Trump Kritik Media Tanpa Nama yang Buat Berita Hoax
- Amerika Serikat Bicarakan Zona Aman Dengan Arab Saudi
- Gambar Kartun Lucu Hitam Putih
- Gantikan Rini Soemarno Rapat di DPR Sri Mulyani Banjir Pujian
- Gantengnya Song Joong Ki Dalam Jepretan Kamera
- Sepak Terjang Pilkada DKI, Kini Giliran Anies Baswedan Dituduh Lakukan Korupsi
- Ingin Lindungi Sekutu, AS Minta Bukti Rekaman Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi?
- Dianggap Telah Memfitnah Surya Paloh, Nasdem Bakal Somasi Rizal Ramli
- Donald Trump Bangun Tembok Pembatas Amerika-Mexico Sepanjang 2000 Mil
- Dianggap Biang Keladi, Zakir Naik Batalkan Kepulangannya ke India
- Peraturan Aggregator News Segera Diterbitkan Untuk Lindungi Media Online
- Kudeta Gagal, Pemimpin Kudeta Tewas Turki Terbunuh !!
- Gerakan #2019GantiPresiden Dianggap Sebagai Makar Berkedok Demokrasi
- Usai Kebijakan Sebelumnya Dibekukan, Trump Susun Kebijakan Imigrasi Baru
- Beberkan Penyebab Kematian Jamal Khashoggi, Trump Tuduh Arab Saudi Berbohong
- Grab Dan Gojek Terancam Diusir Dari Indonesia?
- Korupsi Berjamaah, 41 Dari 45 Anggota DPRD Kota Malang Ditetapkan Sebagai Tersangka!
- Tim Medsos Jokowi-Ma’ruf Komitmen Kampanye Tanpa Hoaks
- Menteri Agama Ijinkan HTI Berdakwa Asal Tak Sentuh Pancasila
- Turki Beri Perlindungan 24 Jam Untuk Tunangan Khashoggi
- Hebat! Media Sosial Buatan Indonesia Ini Siap Mendunia
- Winner Tunda Comeback, Begini Tanggapan Song Mino
- Teror Bom Merebak, Kominfo Tingkatkan ‘Patroli Media Sosial’
- Chelsea Islan dan Chicco Jericho Berpacaran ?
- Sempat Mengaku Anak Kapolda, Ayah Kandung Sonya Depari Meninggal Dunia
- Presiden Turki Pastikan Bakal Usut Kasus Hilangnya Khashoggi
- Media Asing Turut Soroti Gempa Dan Tsunami di Sulawesi Tengah
- Pangeran Saudi: Kerajaan Bakal Cari Kambing Hitam Untuk Kasus Khashoggi
- Perbankan Singapura Siap Laporkan Nasabah WNI yang Ikut Amnesti Pajak