Kwik Kian Gie Prediksi Rupiah Bakal Terus Melemah Sampai 5 Tahun Mendatang

Bertemu Dengan Prabowo, Kwik Kian Gie Diskusi Masalah Ekonomi

Bertemu Dengan Prabowo, Kwik Kian Gie Diskusi Masalah Ekonomi

Hariannusantara.comMantan Menteri Ekuin, Kwik Kian Gie angkat suara terkait pelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan Kwik saat menjadi narasumber di sebuah stasiun televisi, Jumat (12/10/2018). Saat ditanya terkait lemahnya dolar yang pernah diprediksi Kwik pada 10 Mei 2018. Ia bahkan dengan tegas menegaskan bahwa nilai tukar rupiah akan terus melemah sampai 5 tahun mendatang.

Hal ini dikarenakan kebijakan ekspor impor yang akan terus mengakibatkan pelemahan jika tak kunjung diperbaiki peraturannya. Dirinya juga membantah bahwa melemahnya nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh kepemimpinan presiden di Indonesia. Tak peduli siapa presidennya, menurut Kwik dalam 5 tahun kedepan nilai rupiah memang masih cukup mengkhawatirkan. Namun, ia menyangkal jika rupiah dalam waktu dekat ini akan ke level Rp 16.000.

“Kalo dalam 5 tahun mendatang tidak peduli siapa presidennya menurut pendapat saya rupiah akan melemah terus. Karena kalaupun hari ini juga kebijakan itu dirubah secara drastis, dalam ekonomi itu terdapat suatu fenomena yang semacam hukum alam yang selalu membutuhkan waktu ketika ada efeknya. Tetapi dalam Rp 15.000 dalam waktu singkat akan menjadi Rp 16.000 saya tidak percaya,” jelasnya.

Merosotnya nilai rupiah ini menurut Kwik juga dipengaruhi karena belum adanya kebijakan yang jelas terkait dengan ekspor dan impor di Indonesia. Dimana seharusnya ada kebijakan yang dengan tegas mengatur tentang impor baik barang maupun jasa harus harus lebih kecil daripada ekspor untuk menciptakan devisa bagi negara.

Loading...

Baca juga:
– Rupiah Lemah, Penjualan Ponsel Merosot Hingga 70 Persen
– Batal Naikkan Harga Premium, Jokowi Ramai Dicibir

“Tetapi saya pada saat ini masih belum melihat adanya tanda-tanda bahwa kita sudah mempunyai konsep yang jelas bagaimana kita akan mampu menciptakan devisa, dalam arti merealisasikan bahwa ekspor barang maupun jasa lebih besar daripada impornya, jadi itulah akan merosot terus,” ujar Kwik Kian Gie.