Menilik Sosok Konglomerat Di Belakang Timses Jokowi-Ma’ruf

Menilik Sosok Konglomerat Di Belakang Timses Jokowi-Ma’ruf

Menilik Sosok Konglomerat Di Belakang Timses Jokowi-Ma’ruf

Hariannusantara.comDalam Pilpres 2019 mendatang, keterlibatan sejumlah tokoh elite pengusaha dalam konteks politik di Indonesia bukan hal yang baru. Seakan sudah menjadi rahasia umum jika bisnis dan politik memiliki hubungan sejak lama yang saling mempengaruhi. Saat ini sejumlah tokoh pengusaha besar Indonesia banyak mendukung kepada pasangan Jokowi-Ma’aruf yang akan berkontestasi di Pilpres 2019. Dilansir dari tirto.co.id beberapa daftar pengusaha yang merapatkan barisan dukungannya ke kubu Jokowi-Ma’ruf?

Erick Thohir

Kesuksesan menyelenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, menjadikan Jokowi sorotan positif dari media internasional, tidak luput dari buah tangan Erick Thohir sebagai Ketua INASGOC, panitia pelaksana gelaran multi cabang olahraga se-Asia itu. Jokowi dibuat terkesan dengan kemampuannya. Keluarga Thohir masuk dalam jajaran orang-orang kaya di Indonesia. Almarhum ayahnya, Teddy Thohir, adalah sosok dibalik grup Astra International bersama almarhum William Soerjadjaja.

Bos Media: Hary Tanoesoedibjo dan Surya Paloh

Loading...

Hary Tanoesoedibjo, pendiri Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Surya Dharma Paloh, pendiri Partai Nasdem, adalah dua bos media. Kekuatan pemberitaan Tanoe terkonsentrasi lewat MNC Group, yang punya tiga jaringan televisi swasta terbesar di Indonesia. Begitu pula Paloh lewat Metro TV (Media Group), yang mendukung Jokowi sejak 2014.

Oesman Sapta Odang

Lewat OSO Group, pengusaha asal Kalimantan Barat ini menguasai bisnis pertambangan, properti, perkebunan, di antara hal lain. OSO memiliki lahan sawit seluas 22.725 hektare di Mempawah serta punya pengolahan ikan terpadu, penyedia ikan dan udang segar di Kayong keduanya di Kalimantan Barat Politikus yang kini ketua umum Partai Hanura, menggantikan Wiranto, ini disebut majalah Globe Asia 2017 memiliki kekayaan 400 juta dolar AS.

Jusuf Kalla dan kolega

Larangan aturan pemilu tak membuat Jusuf Kalla menanggalkan pengaruh pada Pilpres 2019. Memiliki orang-orang dekat di tengah jaringan pengaruh pada parpol dan akses kekuasaan. Sofjan Wanandi, kawan lama Kalla sejak menjadi mahasiswa, melepas jabatan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia demi menjadi penasihat Kalla ke Istana Wapres. Peran Sofjan juga penting bagi dunia internasional. Menurut Kalla, hampir semua duta besar untuk sejumlah negara yang baru bertugas di Indonesia selalu berkonsultasi kepada Sofjan Wanandi dalam rangka berdiskusi mengenai kondisi Indonesia.

Baca juga:
– Pidato ‘Game of Thrones’ Jokowi Sukses Pikat 6 Pejabat Internasional
– Erick Thohir Resmikan Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Di Jabar

Selain itu juga masih ada sederet pengusaha lainnya seperti Chairul Tanjung, Riza Chalid, dan Bakrie menjad jaringan Jokowi dan MA’ruf di Pilpres 2019 mendatang.